Ramadhan tahun 1441 Hijriyah ini kita sambut bersamaan dengan masih kuat berjangkitnya wabah virus corona (COVID-19). Berbagai kebiasaan dan tradisi masyarakat dalam menyambut Ramadhan pun hilang.
Tradisi “Munggahan” dan “Nyekar kekuburan” serta tradisi sosial lainnya tidak dapat dilakukan oleh masyarakat karena terkendala oleh ketentuan dan peraturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang tengah diberlakukan khusususnya di Jabodetabek dan juga wilayah lainnya di negara kita.
Berpuasa diwaktu penyebaran COVID-19 ini memiliki banyak tantangan tersendiri. Dan dibalik semua keadaan ini memberikan banyak pelajaran dan hikmah bagi manusia. Sebagaimana puasa memberikan berbagai pelajaran penting bagi kelanjutan hidup manusia. Setiap ibadah yang diperintahkan oleh Allah SWT pasti mengandung banyak hikmah dan pelajaran yang sangat besar manfaatnya. Hanya saja, kebanyakan manusia tidak menyadarinya. Mereka hanya melihat ibadah sebatas kewajiban dan menjadi beban semata.
Demikian pula dengan puasa Ramadhan, mengandung hikmah dan manfaat bagi manusia. Para ulama telah menyimpulkan berbagai hikmah dan manfaat puasa Ramadhan.
Pertama: puasa memberikan keuntungan langsung bagi orang-orang yang beriman yang menjalankan ibadah puasa dengan sebuah predikat yang sangat mewah, yaitu “TAQWA”, sebagaimana Firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 183, yaitu “agar kamu bertaqwa”.
Kedua: puasa mendidik manusia untuk senantiasa sabar dan mengendalikan hawa nafsu. Puasa melatih kita untuk mengendalikan hawa nafsu dan syahwat, terutama nafsu perut (makan dan minum) dan syahwat seksual sehingga jiwa dan raga manusia menjadi lebih tenang dan nyaman. Ramadhan mengajarkan kita untuk mengekang diri dari dua syhawat yaitu perut dan kemaluan. Kedua syahwat ini yang paling kuat dan seringkali sangat sulit dikendalikan. Melalui puasa, kedua syahwat ini akan mampu kita kendalikan dengan baik.
Ketiga: Puasa menanamkan rasa cinta dan kasih sayang kepada sesama manusia, terutama kepada orang-orang yang tidak mampu, fakir miskin, orang-orang lemah serta orang-orang yang hidup dalam kepapaan. Orang yang berpuasa dianjurkan untuk memperbanyak ibadah sosial, seperti bersedekah, berzakat, dan memberi buka puasa kepada orang yang membutuhkan. Sehingga dalam jiwa orang yang berpuasa selalu muncul rasa peduli, rasa silih asah dan silih asuh serta saling mengasihi diantara sesama ummat manusia. Dengan berpuasa, orang yang beriman dapat mengimplementasikan rasa “Rahman dan Rahimnya Allah SWT”.
(Baca Juga : Hidayah di Bulan Ramadhan, Aktris Cantik Ini Resmi Jadi Mualaf)
Keempat: Puasa dapat melatih kepekaan dan kepedulian sosial. Orang yang berpuasa dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang-orang miskin dan kelaparan. Dengan menahan lapar dan haus selama sekitar 12 jam, orang yang berpuasa ditempa untuk memiliki kepedulian dan kepekaan sosial, sehingga diharapkan muncul kesadaran untuk memikirkan dan berusaha menolong orang miskin yang hidupnya tidak beruntung.
Kelima : Allah SWT mengabadikan didalam surat Al-Baqarah ayat 183, yang dintinya adalah “supaya kamu bersyukur”. Dengan berpuasa, manusia dapat mengungkapkan rasa syukur atas segala nikmat dan karunia hidup yang diberikan Allah SWT. Orang yang berpuasa akan peka terhadap segala nikmatNYA.
Rasa syukur ini bisa dibuktikan dengan cara hidup sederhana dan tidak perlu bermewah-mewahan. Karena mensyukuri segala karunia dan nikmat Allah akan membawa manusia kepada kebaikan dan kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat.
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya