Share

Wabah COVID-19 dan Hikmah Berpuasa

Jum'at 01 Mei 2020 00:08 WIB
https: img.okezone.com content 2020 04 30 330 2207053 wabah-covid-19-dan-hikmah-berpuasa-QHBMoYuzwR.jpg
A A A

Ramadhan tahun 1441 Hijriyah ini kita sambut bersamaan dengan masih kuat berjangkitnya wabah virus corona (COVID-19). Berbagai kebiasaan dan tradisi masyarakat dalam menyambut Ramadhan pun hilang.

Tradisi “Munggahan” dan “Nyekar kekuburan” serta tradisi sosial lainnya tidak dapat dilakukan oleh masyarakat karena terkendala oleh ketentuan dan peraturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang tengah diberlakukan khusususnya di Jabodetabek dan juga wilayah lainnya di negara kita.

Berpuasa diwaktu penyebaran COVID-19 ini memiliki banyak tantangan tersendiri. Dan dibalik semua keadaan ini memberikan banyak pelajaran dan hikmah bagi manusia. Sebagaimana puasa memberikan berbagai pelajaran penting bagi kelanjutan hidup manusia. Setiap ibadah yang diperintahkan oleh Allah SWT pasti mengandung banyak hikmah dan pelajaran yang sangat besar manfaatnya. Hanya saja, kebanyakan manusia tidak menyadarinya. Mereka hanya melihat ibadah sebatas kewajiban dan menjadi beban semata.

Demikian pula dengan puasa Ramadhan, mengandung hikmah dan manfaat bagi manusia. Para ulama telah menyimpulkan berbagai hikmah dan manfaat puasa Ramadhan.

Pertama: puasa memberikan keuntungan langsung bagi orang-orang yang beriman yang menjalankan ibadah puasa dengan sebuah predikat yang sangat mewah, yaitu “TAQWA”, sebagaimana Firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 183, yaitu “agar kamu bertaqwa”.

Kedua: puasa mendidik manusia untuk senantiasa sabar dan mengendalikan hawa nafsu. Puasa melatih kita untuk mengendalikan hawa nafsu dan syahwat, terutama nafsu perut (makan dan minum) dan syahwat seksual sehingga jiwa dan raga manusia menjadi lebih tenang dan nyaman. Ramadhan mengajarkan kita untuk mengekang diri dari dua syhawat yaitu perut dan kemaluan. Kedua syahwat ini yang paling kuat dan seringkali sangat sulit dikendalikan. Melalui puasa, kedua syahwat ini akan mampu kita kendalikan dengan baik.

Ketiga: Puasa menanamkan rasa cinta dan kasih sayang kepada sesama manusia, terutama kepada orang-orang yang tidak mampu, fakir miskin, orang-orang lemah serta orang-orang yang hidup dalam kepapaan. Orang yang berpuasa dianjurkan untuk memperbanyak ibadah sosial, seperti bersedekah, berzakat, dan memberi buka puasa kepada orang yang membutuhkan. Sehingga dalam jiwa orang yang berpuasa selalu muncul rasa peduli, rasa silih asah dan silih asuh serta saling mengasihi diantara sesama ummat manusia. Dengan berpuasa, orang yang beriman dapat mengimplementasikan rasa “Rahman dan Rahimnya Allah SWT”.

(Baca Juga : Hidayah di Bulan Ramadhan, Aktris Cantik Ini Resmi Jadi Mualaf)

Keempat: Puasa dapat melatih kepekaan dan kepedulian sosial. Orang yang berpuasa dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang-orang miskin dan kelaparan. Dengan menahan lapar dan haus selama sekitar 12 jam, orang yang berpuasa ditempa untuk memiliki kepedulian dan kepekaan sosial, sehingga diharapkan muncul kesadaran untuk memikirkan dan berusaha menolong orang miskin yang hidupnya tidak beruntung.

Kelima : Allah SWT mengabadikan didalam surat Al-Baqarah ayat 183, yang dintinya adalah “supaya kamu bersyukur”. Dengan berpuasa, manusia dapat mengungkapkan rasa syukur atas segala nikmat dan karunia hidup yang diberikan Allah SWT. Orang yang berpuasa akan peka terhadap segala nikmatNYA.

Rasa syukur ini bisa dibuktikan dengan cara hidup sederhana dan tidak perlu bermewah-mewahan. Karena mensyukuri segala karunia dan nikmat Allah akan membawa manusia kepada kebaikan dan kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat.

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Keenam : Puasa mendidik manusia untuk selalu disiplin dan menghargai waktu. Orang yang berpuasa digembleng dengan kedisiplinan yang sangat kuat. Kedisiplinan ini dilakukan dengan kepatuhan kita terhadap segela bentuk larangan selama kita berpuasa.

Ada waktu untuk berbuka, ada waktu untuk pengakhiri makan sahur. Ada perbuatan halal namun karena ada perintah Allah SWT., maka perbuatan halal tersebut tidak kita lakukan. Seperti, maka siang hari dan lainnya. Orang yang berpuasa disunnahkan agar secepatnya berbuka puasa ketika sudah tiba waktu berbuka (Magrib). Hal ini mendidik ummat manusia agar selalu disiplin dan tepat waktu dalam segala urusan.

Ketujuh : puasa menjadikan badan dan tubuh kita menjadi sehat dan kuat. Telah banyak kita membaca diberbagai artikel kesehatan, yang menunjukkan bukti bahwa dengan berpuasa manusia bisa menjadi lebih sehat. Meski perut orang yang berpuasa kosong dari makanan dan minuman, tetapi puasa justru menjadikan daya tahan tibuh kita menjadi lebih kuat terhadap segala penyakit.

(Baca Juga : Humor Gus Dur: Ingin Jadi Wali, Gitu Aja Kok Repot!)

Meskipun belum ada penelitiannya, namun puasa dapat mencegah corona (COVID-19), karena dengan berpuasa kita telah meningkatkan imunitas dan daya tahan tubuh. Puasa dapat mengistirahatkan mesin pengolahan yang ada dalam organ pencernaan manusia yang selama ini terus bekerja, sehingga fungsinya bisa terjaga dan menjadi semakin kuat dan sehat, sebagaimana Sabda Rasulullah SAW : “Berpuasalah niscaya kamu akan sehat”. (HR. Ahmad).

Kedelapan : puasa mencetak peribadi manusia yang amanah dan jujur. Ibadah puasa ramadhan adalah ibadah yang sangat rahasia dan tersebunyi. Hanya Allah SWT dan pribadi yang bersangkutan yang mengetahuinya. Bisa saja seorang hamba mengaku berpuasa kepada temannya, namun Allah SWT mengetahui segala apapun yang kita lakukan. Maka orang yang berpuasa akan senantiasa menjaga amanah dan memiliki perilaku jujur sebagaimana dia menjaga kejujurannya kepada Allah SWT selama dia berpuasa.

Semoga Allah SWT menjadikan segala amal ibadah Ramadhan kita sebagai bekal hidup dunia dan diakhirat kelak. Dan semoga Allah segera mengangkat wabah corona (COVID-19) dari bumi pertiwi negeri kita tercinta ini. Wallahu a’lam.

Oleh : Dr. H. Muhammad Faesal, MH., M.Pd / Ketua PP ISNU

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini