Share

Nasihat Mbah Moen Terkait Lafadz Takbir Idul Fitri

Pradita Ananda, Jurnalis · Sabtu 23 Mei 2020 17:45 WIB
https: img.okezone.com content 2020 05 23 614 2218574 nasihat-mbah-moen-terkait-lafadz-takbir-idul-fitri-prrq2g5Ynz.jpg KH Maimoen Zubair. (Foto: NU)
A A A

KETIKA sudah digelar sidang isbat dan tanggal hari raya Idul Fitri telah ditetapkan, maka semua umat Islam bersiap menggemakan takbir sebagai persiapan memasuki 1 Syawal.

Terkait takbir malam Lebaran, KH Maimoen Zubair atau akrab disapa Mbah Moen pernah mengingatkan soal lafadz takbir tersebut.

Kala itu dikisahkan di momen takbiran hari raya ada salah seorang murid Mbah Moen membaca kalimat takbir berbunyi:

ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻛﺒﺮ، ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻛﺒﺮ، ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻛﺒﺮ، ﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺃﻛﺒﺮ، ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻛﺒﺮ ﻭﻟﻠﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻛﺒﺮ ﻛﺒﻴﺮﺍ، ﻭﺍﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﻛﺜﻴﺮﺍ،

ﻭﺳﺒﺤﺎﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻜﺮﺓ ﻭﺃﺻﻴﻼ، ﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﻻ ﻧﻌﺒﺪ ﺇﻻ ﺇﻳﺎﻩ، ﻣﺨﻠﺼﻴﻦ ﻟﻪ ﺍﻟﺪﻳﻦ، ﻭﻟﻮ ﻛﺮﻩ ﺍﻟﻜﺎﻓﺮﻭﻥ

Bahkan ada sebagian santri juga yang menambahi lafadz takbir tersebut dengan ﻭﻟﻮ ﻛﺮﻩ ﺍﻟﻜﺎﻓﺮﻭﻥ، ﻭﻟﻮ ﻛﺮﻩ ﺍﻟﻤﺸﺮﻛﻮﻥ، ﻭﻟﻮ ﻛﺮﻩ ﺍﻟﻤﻨﺎﻓﻘﻮﻥ.

Mendengar hal ini, kemudian Mbah Moen bergegas memanggil sang santri. Mbah Moen sengaja memanggil muridnya itu untuk menasihati sang murid tentang lafadz takbir yang disebut Mbah Moen keliru.

Pasalnya, sang santri mengumandakan kalimat “Munafikkun” di dalamnya. Dengan gamblang Mbah Moen memberi tahu bahwa takbir tersebut tak perlu ditambahkan kata “munafikkun” cukup melafalkan ﻭﻟﻮ ﻛﺮﻩ ﺍﻟﻜﺎﻓﺮﻭﻥ saja.

Sang murid pun penasaran dan bertanya kenapa harus demikian, kemudian Mbah Moen menjelaskan sebab yang ada di dalam Alquran itu hanya dua, yaitu ﻭﻟﻮ ﻛﺮﻩ ﺍﻟﻤﺸﺮﻛﻮﻥ dan ﻭﻟﻮ ﻛﺮﻩ ﺍﻟﻜﺎﻓﺮﻭﻥ.

Meski orang-orang yang munafik itu dikatakan hakikatnya adalah orang yang kafir, tapi mereka masih masuk di golongan orang Islam. Tidak perlu dimusuhi, jika kita memusuhinya maka tak ada bedanya dengan bermusuhan dengan saudara sesama Muslim.

Dijelaskan oleh Ustadz Muhammad Najmi Fathoni, dai muda dari Nahdlatul Ulama, sikap Mbah Moen tersebut jelas karena pada dasarnya orang-orang munafik itu tetap berada di barisan umat Islam.

"Sejatinya, orang-orang munafik itu ada kan di barisan umat Islam. Sejatinya mereka juga kan masih Muslim, itu yang dimaksud oleh Mbah Maimun," terang Ustadz Najmi saat dihubungi Okezone, Jumat 22 Mei 2020.

Ia menambahkan, hal itu dilakukan Mbah Moen agar sang murid cukup menambahkan kalimat kafirun atau musyrikun saja.

"Makanya jangan ditambah munafikun, cukup kafirun atau musyrikun, tapi kalau munafik jangan. Orang-orang munafik didoakan saja agar tidak lagi menjadi orang yang munafik," jelasnya.

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Senada dengan pandangan Mbah Maimun, Ustadz Malik menjelaskan memang kalimat ﻭﻟﻮ ﻛﺮﻩ ﺍﻟﻤﻨﺎﻓﻘﻮﻥ itu tidak terdapat di dalam Alquran.

"Yang artinya, 'Walaupun dibenci orang munafiq" menurut Almaghfurlah Syekh Maimoen Zubair, tidak ada dalam Alquran. Maka Beliau menganjurkan, jika ingin menambah, cukup dengan ditambah ﻭﻟﻮ ﻛﺮﻩ ﺍﻟﻤﺸﺮﻛﻮن," jelas Ustadz Malik dalam pesannya kepada Okezone.

Diterangkan lebih lanjut, Ustadz Malik juga mengungkapkan bahwa orang munafik itu memang tukang berbohong dan memiliki penyakit hati yang kronis, namun tetap diakui sebagai seorang Muslim.

"Orang munafik itu, meski pendusta dan punya penyakit hati yang akut, tetaplah diakui sebagai seorang Muslim yang bersyahadat kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dan Rasul-Nya. Maka mereka tidak elok untuk 'dimusuhi'. Kaum munafik termasuk barisan orang Islam dan mereka memperlihatkan Islamnya, karena itu jangan dimusuhi walaupun mereka memusuhi. Kalau dimusuhi, sama saja bermusuhan dengan sesama," tutupnya. (han)

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini