Share

Liverpool vs AC Milan, 15 Tahun Lalu Keajaiban Istanbul Tersaji di Final Liga Champions

Ramdani Bur, Okezone · Senin 25 Mei 2020 19:34 WIB
https: img.okezone.com content 2020 05 25 261 2219412 liverpool-vs-ac-milan-15-tahun-lalu-keajaiban-istanbul-tersaji-di-final-liga-champions-yiaGTGIiHS.jpg Gerrard bawa Liverpool juara Liga Champions 2004-2005. (Foto: Liverpool Echo)
A A A

HARI ini tepat 15 tahun yang lalu, tercipta keajaiban di final Liga Champions 2004-2005 yang mempertemukan Liverpool vs AC Milan. Dibilang keajaiban karena dalam laga tersebut The Reds –julukan Liverpool– yang tertinggal 0-3 di babak pertama sanggup membalikkan kedudukan hingga keluar sebagai juara.

Dalam laga yang digelar di Stadion Ataturk Olympic, Istanbul, Turki, pelatih Milan Carlo Ancelotti menurunkan pola 4-1-3-2. Posisi ujung tombak kembar kala itu dipercayakan Ancelotti kepada Hernan Crespo dan Andriy Shevchenko.

Rossoneri –julukan Milan– dijagokan memenangkan pertandingan itu karena sedang mendominasi Eropa. Dalam tiga musim terakhir saja, Milan dua kali menapaki partai puncak. Sebelum laga final 2004-2005, Milan melaju ke partai final 2002-2003 dengan mengalahkan Juventus via adu penalti dengan skor 3-2.

Sementara bagi Liverpool, partai puncak Liga Champions merupakan yang pertama bagi mereka terhitung sejak 1985. Bahkan pada laga itu, The Reds –julukan Liverpool – tumbang 0-1 dari Juventus via eksekusi penalti. Tidak sampai di situ, sebelum laga final digelar juga terjadi hal buruk yang biasa disebut tragedi Heysel.

Kala itu, sekelompok hooligans Liverpool menyerang tribun yang diisi tifosi Juventus yang ironisnya bukanlah ultras dari suporter Bianconeri –julukan Juventus. Akibatnya, sebanyak 39 orang fans Juventus meninggal dunia dan 600 lebih lainnya luka-luka. Akibat kelakuan oknum fans Liverpool itu, wakil-wakil Inggris dilarang tampil di kompetisi antarklub Eropa selama lima tahun.

Hernan Crespo

(Crespo (11), dua kali bobol gawang Liverpool)

BACA JUGA: Wenger Bahagia Dua Rekor Arsenal Gagal Dilewati Liverpool

Kembali ke pertandingan Liverpool vs Milan. Rossoneri yang dijagokan memenangkan pertandingan sudah unggul ketika pertandingan belum genap satu menit via tembakan voli Paolo Maldini, memanfaatkan umpan tendangan bebas Andrea Pirlo. Tidak sampai di situ, Milan juga mencetak dua gol tambahan via aksi Crespo pada menit 39 dan 44. Hingga babak pertama usai, Milan unggul 3-0 atas Liverpool.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Di jeda pertandingan, pelatih Liverpool Rafael Benitez langsung mengubah formasi yang akan digunakannya di babak kedua, dari 4-2-3-1 ke 3-5-2. Perubahan formasi itu karena Harry Kewell mengalami cedera di menit 23, plus sang fullback kanan Steve Finnan mengalami masalah serupa jelang babak pertama berakhir.

Untuk menggantikan Kewell, Benitez memasukkan Vladimir Smicer. Sementara untuk Finnan, Benitez memainkan Dietmar Hamann yang berposisi sebagai gelandang.

"Hamann akan menggantikan Finnan dan kita akan bermain dengan 3-5-2. Pirlo mengontrol jalannya pertandingan dari tengah, jadi saya ingin Luis (Garcia) dan Stevie (Gerrard) bermain di sekitarnya dan berusaha unggul jumlah pemain di tengah agar ia (Pirlo) tidak bisa mengoper,” kata Benitez kepada para pemain Liverpool di jeda pertandingan.

Smicer

(Smicer usai bobol gawang Milan kawalan Dida)

Tidak disangka, perubahan itu memberikan hasil positif bagi Liverpool. Babak kedua baru berjalan sembilan menit, Liverpool memperkecil kedudukan lewat sundulan Steven Gerrard, memanfaatkan umpan silang John Arne Risse. Berselang dua menit, giliran tembakan kaki kanan Smicer dari luar kotak penalti yang tak dapat ditahan kiper Milan, Nelson Dida.

Kemudian, Xabi Alonso menyamakan kedudukan via titik putih pada menit 60, meski si kulit bulat sempat ditahan Dida. Penalti didapat setelah Gerrard dijatuhkan Gennaro Gattuso di kotak terlarang. Singkat kata, skor berubah 3-3 dan bertahan hingga waktu normal 90 menit berakhir.

Xabi Alonso

(Xabi Alonso saat bobol gawang Milan)

Di masa perpanjangan waktu 2x15 menit, juga tidak ada gol yang tercipta sehingga laga dilanjutkan ke adu tendangan penalti. Pada momen ini, ternyata mental skuad Liverpool lebih berbicara. Dari empat eksekutor penalti mereka yakni Hamann, Djibril Cisse, Riise dan Smicer, hanya Riise yang gagal menemui sasaran.

Sementara Milan, dari lima eksekutor mereka yakni Serginho, Pirlo, Tomasson, Riccardo Kaka dan Shevchenko, hanya Tomasson dan Kaka yang menemui sasaran. Alhasil, Liverpool menang 4-3 atas Milan dan berhak meraih trofi Liga Champions kelima mereka sepanjang sejarah.

View this post on Instagram

⭐️F⭐️I⭐️V⭐️E⭐️

A post shared by Liverpool Football Club (@liverpoolfc) on

Berikut susunan pemain Liverpool vs Milan:

Liverpool (4-2-3-1): Dudek; Finnan (Hamann (46’), Carragher, Hyypia, Traore; Gerrrard, Alonso, Riise, Luis Garcia, Kewell (Smicer 23’); Baros (Cisse 85’).

AC Milan (4-3-1-2): Dida; Cafu, Stam, Nesta; Maldini, Pirlo, Gattuso (Rui Costa 112’), Seedorf (Serginho 86’); Kaka; Shevchenko, Crespo (Tomasson 85’).

1
3

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini