Share

Ketika Rasulullah Melenyapkan Mitos Jahiliyah Tentang Syawal

Sabtu 13 Juni 2020 14:10 WIB
https: img.okezone.com content 2020 06 13 330 2229430 ketika-rasulullah-melenyapkan-mitos-jahiliyah-tentang-syawal-ZBms8PoKsx.jpg ilustrasi
A A A

SYAWAL di kalangan masyarakat Muslim Tanah Air dikenal sebagai salah satu bulan yang baik untuk menikah. Ini tentu saja tak lepas dari riwayat pernikahan Nabi Muhammad SAW dengan Ummul Mukminin Aisyah.

Rasulullah menikahi putri kesayangan dari sahabatnya Abu Bakar As Siddiq itu berlangsung pada Syawal. Ini sebagaimana disebutkan dalam hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menikahiku di bulan Syawal, dan membangun rumah tangga denganku pada bulan syawal pula. Maka istri-istri Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassalam yang manakah yang lebih beruntung di sisinya dariku?” (Perawi) berkata, “Aisyah Radiyallahu ‘anhaa dahulu suka menikahkan para wanita di bulan Syawal.”

Baca juga: Kisah Menarik di Balik Munculnya Adzan sebagai Panggilan Sholat

Alumnus Unhasy dan PP Putri Walisongo Cukir Diwek, Silmi Adawiya dalam artikelnya sebagaimana dikutip dari laman tebuireng.online, Sabtu, menjelaskan kisah bahwa Nabi Muhammad menikahi Aisyah pada bulan Syawal.

Dalam kitab al_bidayah wan Nihayah, Ibnu Katsir menjelaskan bahwa Rasulullah menikahi Aisyah di Syawal untuk membantah keyakinan yang salah sebagian masyarakat kala itu yang pantang menikah di antara dua ‘ied yakni Idul Fitri dan Idul Adha. Syawal berada di dalamnya.

Masyarakat jahiliyah saat itu meyakini menikah di Syawal akan membuat rumah tangga hancur dan terjadi perceraian.

Mereka beranggapan bahwa unta betina mengangkat ekornya (syaalat bidzanabiha) pada bulan Syawal. Ini adalah tanda unta betina tidak mau dan enggan untuk menikah, sebagai tanda juga menolak unta jantan yang mendekat. Maka para wanita juga menolak untuk dinikahi dan para walipun enggan menikahkan putri mereka.

Rasulullah melenyapkan mitos itu dengan menikahi Aisyah dan keduanya hidup rukun bahagia sepanjang hayat, sekaligus jadi teladan bagi umat manusia tentang bagaimana membina rumah tangga yang baik.

“Bulan Syawal dijadikan waktu disunahkannya menikah ditujukan untuk menghilangkan kepercayaan orang-orang Arab Jahiliyah yang menganggap bahwa pernikahan di bulan Syawal adalah sebuah kesialan dan akan berujung dengan perceraian. Sehingga para orangtua atau wali tidak ingin menikahi putri-putri mereka begitu juga para wanita tidak mau dinikahi pada bulan tersebut,” tulis Silmi Adawiya.

Untuk menghilangkan kepercayaan menyimpang tersebut, pernikahan di bulan syawal pun dijadikan sebagai ibadah, sebagai sunah Nabi. Hadis di atas pun dijadikan sebagai anjuran untuk menikah dan menikahkan putra-putri muslim-muslimah di bulan Syawal, mematahkan keyakinan atau anggapan sial terhadap sesuatu yang bisa menjerumuskan seseorang kepada kesyirikan.

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(sal)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini