MAKAM Habib Gubah Al Haddad atau lebih dikenal Mbah Priok di dekat Pelabuhan Tanjung Priok, Koja, Tanjung Priok, Jakarta Utara, salah satu situs religi di Ibu Kota. Makam ini sering didatangi peziarah karena dianggap keramat.
Sebelum pandemi Covid-19, makam Mbah Priok ramai diziarahi orang-orang pada malam Jumat, malam Sabtu, dan malam Minggu.
Masyarakat datang ke makam Mbah Priok ada yang sekadar bersilahturahmi, berdoa hingga sekadar minum “mata air barakah” yang diyakini memiliki khasiat seperti air zam-zam di area makam. Pengunjungnya bukan hanya dari lokal, tapi ada juga dari luar negeri.
Baca juga: Sadio Mane, Anak Imam Masjid yang Sukses Jadi Bintang Sepakbola
Habib Hubah Al Haddad merupakan salah satu ulama penyebar Islam di Jakarta. Digelari Mbah Priok karena menurut riwayat ia sosok yang memberikan nama Tanjung Priok.
"Karena beliau memberi nama Tanjung Priok. Itu tadi dia juga yang menyebarluaskan agama Islam di Jakarta setelah Habib Husain bin Abubakar Alaydrus di Luar Batang," kata pengurus dan penjaga makam Mbah Priok, Saipul beberapa waktu lalu.
Pada 14 April 2010, sempat terjadi kerusuhan yang dipicu dari rencana eksekusi tanah di sekitar makam Mbah Priok. Pasca-kerusuhan itu, peziarah ke makam Mbah Priok makin ramai.
"Di sini semakin ramai yang mengujungi setelah kejadian 2010 yang di mana ada perang sama Satpol PP," beber Saipul.
Dani (47), seorang warga mengaku sering berziarah ke makam Mbah Priok sejak empat tahun terakhir. "Bisa seminggu tiga kali, tapi tergantung kalo lagi senggang ketika tak bekerja," ujarnya.
"Hanya untuk beribadah saja, dan sekaligus berwisata religi," tutur Dani.
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(sal)