ABU JAHAL tokoh utama yang menentang dakwah Nabi Muhammad SAW di Makkah pada awal-awal kemunculan Islam. Ia sebenarnya mengakui adanya Allah SWT dan Muhammad sebagai nabi, tapi kenapa enggan beriman?
Nama aslinya adalah Amr bin Hisyam, pemimpin Bani Makhzum. Penduduk Quraisy menjulukinya sebagai Abu Hakam atau orang bijaksana, karena ia terkenal dengan ketokohan dan kebijaksaannya. Dia termasuk pimpinan Makkah saat itu.
Baca juga: Kisah Menarik di Balik Munculnya Adzan sebagai Panggilan Sholat
Ketika Nabi Muhammad mulai mendakwahkan Islam, mengajak orang-orang menyembah Allah dan meninggalkan berhala-hala, Abu Jahal murka. Dia tak terima agama moyangnya dikhianati.
Abu Hakam memainkan pengaruhnya. Dia mengajak pembesar Quraisy lain untuk menentang Muhammad. Perannya dalam memusuhi Islam sangat besar, bahkan oleh Rasulullah dijuluki sebagai ‘Firaunnya umat Islam’.
Sekali waktu, saat Nabi Muhammad berada di depan Kakbah Masjidil Haram, Abu Jahal datang memarahinya. Kejadian itu kemudian sampai ke telinga Hamzah bin Abdul Muthalib, paman Nabi yang sangat ditakuti oleh Quraisy karena kekuatan dan keberaniannya.
Hamzah yang baru pulang dari berburu langsung menuju Darul Arkam --tempat berkumpul pemuka-pemuka Quraisy—mencari Abu Jahal. Hamzah pun menghajar Abu Jahal bertubi-tubi hingga terjatuh dan kepalanya berdarah.
Tak ada yang berani menentang amarah Hamzah saat itu, sekalipun Umar bin Khattab yang menurut riwayat saat itu ada di Darul Arkam dan belum masuk Islam.
Tapi, Abu Jahal tak menyerah. Dia masih terus menyerukan permusuhan kepada Muhammad, meski tak berani menyentuhnya karena Rasulullah saat itu dijaga oleh Hamzah dan kaum Bani Hasyim, sukunya Nabi Muhammad.
Baca juga: Kisah Bilal bin Rabah, Disiksa Bertubi-tubi tapi Kokoh pada Kalimat Ini
Pendakwah Ustadz Khalid Basalamah mengatakan, Abu Jahal sebenarnya mengakui bahwa Muhammad adalah Nabi, tapi dia tak mau beriman karena gengsi.
Dikutip dari kajian serial Sahabat Nabi disiarkan chanel Youtube Khalid Basalamah Official, suatu ketika Abu Sufyan seorang tokoh Quraisy pernah bertanya kepada Abu Jahal, kenapa tidak beriman kepada Muhammad.
Abu Jahal menjawab bahwa sukunya Bani Makhzum dengan Bani Hasyim selalu bersaing, dan ia tak mau terlihat kalah.
“Dari dulu sukuku dengan suku Muhammad bersaing. Mereka siapkan makanan minuman untuk jamaah haji, kami juga lakukan, mereka siapkan pasukan bela Makkah, kami juga siapkan. Sehari suku Muhammad, sehari sukuku,” kata Abu Jahal.
“Sekarang di suku Muhammad ada Nabi, sukuku tidak ada nabinya. Kalau aku beriman berarti aku kalah. Saya tidak mau beriman sama muhammad,” ujar Abu Jahal.
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya