SERINGKALI manusia tidak menyadari bahwa Allah SWT begitu dekat dengannya. Bahkan sering juga menanyakan keberadaan Allah, padahal Dia begitu dekat. Kenapa?
Dalam Alquran Surah Al Baqarah Ayat 186, Allah berfirman “Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwa Aku dekat…”
Suatu ketika seorang Arab Badui datang kepada Rasulullah SAW dan bertanya, “apakah Tuhan kita itu dekat, sehingga kami dapat bermunajat, memohon kepada-Nya, atau jauh, sehingga kami harus menyeru-Nya?”
Rasulullah SAW terdiam, hingga turunlah ayat 186 Surat Al-Baqarah seperti di atas.
Baca juga: Alasan Abu Jahal Tak Mau Beriman Meski Akui Muhammad sebagai Nabi
“Ayat di atas menegaskan bahwa sesungguhnya kehadiran Allah begitu dekat dengan kita. Ia selalu ada dalam setiap desahan nafas kita. Ia juga senantiasa hadir menyertai setiap derap dan langkah kaki kita. Tidak ada sedikit pun ruang dan waktu yang lepas dari kebersamaan kita dengan-Nya,” kata Dosen IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Dr Didi Junaedi seperti dikutip dari laman jaringansantri.com, Jumat (19/6/2020).
Dalam ayat lain ditegaskan, “Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat nadinya.” (QS Qaf: 16). Sungguh, Allah begitu dekat dengan kita, Ia Maha dekat.
Ironinya, lanjut Didi, kita sering menganggap bahwa Allah jauh dari kehidupan kita. Kita sering mempertanyakan keberadaan-Nya, terutama ketika berpuluh-puluh bahkan mungkin beratus-ratus doa dan permohonan kita panjatkan kepada-Nya, dan kita merasa tak kunjung mendapat jawaban atas permohonan kita tersebut.
Menusia sering secara tidak sadar ‘menggugat’-Nya, ketika beragam persoalan, cobaan dan musibah tak henti-hentinya menimpa kita. Ketika didera sakit berkepanjangan, ketika terus-menerus dililit utang karena kondisi ekonomi yang serba kekurangan, ketika jodoh tak kunjung datang, ketika bertahun-tahun berumah tangga dan tak kunjung dikaruniai keturunan, ketika berpuluh-puluh surat lamaran pekerjaan hanya berujung dengan kekecewaan, di saat seperti itulah kita sering mempertanyakan keadilan Allah.
“Kita merasa tidak dihiraukan oleh-Nya. Kita merasa Allah tidak sayang kepada kita. Bahkan yang lebih ekstrem lagi, kita sering menganggap bahwa Allah berlaku tidak adil,” tulis Didi.
Pelbagai persoalan, beragam cobaan dan musibah yang datang silih berganti seringkali membutakan mati hati kita akan limpahan kasih sayang-Nya selama ini.
Kita tidak menyadari bahwa kenikmatan menghirup udara segar, kesempatan hidup di dunia, serta beragam fasilitas yang diberikan Allah secara cuma-cuma adalah rahmat dan karunia Allah yang luar biasa besarnya. Sungguh, kita tidak akan mampu menghitung limpahan karunia serta kasih-sayang-Nya, demikian menurut keterangan salah satu firman-Nya.
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya