Share

Arab Saudi Batasi Jumlah Jamaah Haji 2020 Hanya 1.000 Orang

Ivankha Yulianto, Jurnalis · Rabu 24 Juni 2020 15:08 WIB
https: img.okezone.com content 2020 06 24 614 2235605 arab-saudi-batasi-jumlah-jamaah-haji-2020-hanya-1-000-orang-1FPF1Fm0B6.jpg Masjidil Haram di Kota Makkah, Arab Saudi. (Foto: Istimewa/Twitter)
A A A

JUMLAH jamaah haji 1441 Hijriah/2020 Masehi dikabarkan akan dibatasi hanya sekira 1.000 orang. Langkah ini untuk melindungi kesehatan jamaah terhindar dari virus corona (covid-19).

Menteri Kesehatan Arab Saudi dr Tawfiq Al Rabiah mengatakan semua jamaah wajib menjalani karantina sebelum dan sesudah prosesi haji. Ia pun menegaskan Pemerintah Arab Saudi berusaha memastikan keselamatan jamaah haji tahun ini.

"Kementerian Kesehatan telah mengumpulkan petugas haji, dan memastikan memiliki kapasitas tenaga serta teknis yang cukup untuk melayani para jamaah dan menjaga kesehatan mereka," kata Al Rabiah dalam konferensi pers pada Selasa 23 Juni, dikutip dari Arabnews, Rabu (24/6/2020).

Baca juga: Cerita Mbah Moen tentang Malaikat Thawaf Kelilingi Kakbah 

Dia menambahkan, rumah sakit terpadu akan disediakan di Dua Masjid Suci. Demikian juga dengan pusat kesehatan di Padang Arafah untuk mengatasi keadaan darurat. Petugas medis pun akan mendampingi jamaah di sepanjang perjalanan.

"Pembatasan jumlah jamaah haji tahun ini sangat penting. Hanya orang-orang yang berada di Arab Saudi, berusia di bawah 65 tahun, dan tidak memiliki penyakit kronis yang akan diizinkan melakukan haji. Mereka akan menjalani tes kesehatan sebelum tiba di tempat-tempat suci dan akan melakukan karantina mandiri setelah melakukan haji," paparnya.

Sementara itu, banyak negara di Benua Asia memutuskan membatalkan mengirim jamaah haji tahun ini. Keputusan tersebut diumumkan sebelum Pemerintah Arab Saudi resmi tetap menyelenggarakan ibadah haji 2020, namun dengan jumlah jamaah sangat terbatas.

"Kami menghargai keputusan ini karena tujuan utamanya adalah melindungi orang-orang. Ini juga prioritas Arab Saudi sejak awal pandemi covid-19, di mana membatalkan umrah, dan sekarang membatasi jumlah jamaah haji yakni hanya untuk orang-orang yang sudah tinggal di Arab Saudi," kata Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Mohammed Saleh Benten.

Baca juga: Pemerintah Tak Bisa Melarang WNI untuk Berhaji 

Masjidil Haram. (Foto: AFP)

Ia menambahkan bahwa keputusan untuk membatasi jumlah jamaah haji menjadi sekira 1.000 orang diambil berdasarkan prinsip Pemerintah Arab Saudi dan pengalaman masa lalu dalam mengelola haji. Tujuan utamanya adalah menjaga kesehatan dan keselamatan para jamaah, mengingat covid-19 masih mewabah.

"Ini adalah proses yang sulit dan kami bekerja dengan para ahli di Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, dan pihak berwenang lainnya untuk memastikan haji berlangsung aman," kata Benten.

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Dia mengatakan bahwa Kementerian Haji akan bekerja sama dengan misi diplomatik untuk menentukan jumlah penduduk non-Arab Saudi yang memenuhi syarat berhaji.

Benten mengatakan keputusan Pemerintah Arab Saudi untuk membatasi jumlah jamaah haji didasarkan pada situasi terkini pandemi covid-19 dan risiko persebarannya di tempat umum yang ramai dan besar.

Masjidil Haram di tengah wabah corona. (Foto: Istimewa/Saudigazette)

"Kami telah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk menentukan tindakan pencegahan dan protokol yang perlu diikuti. Melestarikan kehidupan manusia adalah prioritas kami, oleh karena itu rencana khusus telah ditetapkan untuk haji tahun ini, termasuk isolasi mandiri jamaah sebelum dan sesudah melakukan haji," katanya.

Dia menambahkan, tidak akan ada pengecualian untuk jamaah yang datang dari luar negeri. "Kami sadar akan bahaya virus ini. Negara-negara di seluruh dunia telah menutup perbatasan mereka. Karena itu, tidak ada pengecualian yang akan dibuat," tegasnya.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini