JAKARTA - Perjuangan guru tahfidz Alquran asal Gunung Kidul, Yogyakarata Ustadzah Nur Hayati cukup membuat menjadi pilu. Demi mengamalkan ilmu kepada para muridnya, ia mengorbakan dirinya sampai akhirnya lumpuh, bahkan divonis mengidap gangguan jiwa.
“Saya tiap hari harus minum obat, kalau tidak ya bisa kambuh. Kalau sudah kambuh semuanya tidak bisa saya kontrol. Bicara sendiri, diam, dan tidak bisa ngajar santri, saya sudah 15 kali masuk rumah sakit jiwa,” katanya dalam keterangan resmi dari PPPA Daarul Quran yang diterima Okezone, Rabu (24/6/2020).
Kakinya lumpuh ketika sedang berjuang menghafal Alquran, namun cobaan tersebut tak membuat hatinya gentar dan menyerah. Mimpinya untuk memiliki pondok pesantren penghafal Alquran perlahan dapat diwujudkannya.
Baca juga: Begini Tuntunan Ibadah Kurban di Tengah Pandemi Covid-19 Menurut Muhammadiyah
“Semuanya harus saya lewati untuk Quran ini, apapun itu. Memang sejak awal saya istikharah untuk memulai hapalan Alquran, saya mendapat mimpi kalau akan menghapal dengan nglasut (lumpuh) dan saya mengajar tahfidz banyak santri. Itu yang membuat saya semangat, apapun kondisi saya,” terangnya.
Ustadzah Nur adalah salah satu pahlawan Quran di Gunung Kidul, dan jadi pejuang dari ribuan penjaga Alquran lainnya di seluruh pelosok wilayah binaan PPPA Daarul Qur’an.
Selain itu, ia juga terus berdakwah dalam segala kondisi dan dimanapun tempat yang siap menerimanya. Ustadzah Nur berharap, ia dan seluruh pejuang Quran di Indonesia terus diberikan kekuatan untuk melanjutkan estafet perjuangan pahlawan Indonesia bersama Alquran.
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(sal)
