ACEH yang berjuluk Serambi Makkah dengan budaya Islam yang kental dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, tak pernah henti menelurkan ulama-ulama. Pada masa kesultanan dulu, ulama-ulama Aceh tersohor hingga keluar negeri karena ilmu dan karyanya.
Pasca-Indonesia merdeka, Aceh juga masih memiliki ulama-ulama besar. Salah satunya adalah Syekh Teungku Muhammad Waly Al-Khalidy atau Abuya Muda Waly yang hidup dari 1917 hingga 1961.
Selama hidupnya, Abuya Muda Waly banyak mengkader ulama-ulama. Muridnya tersebar di Aceh hingga luar daerah. Beliau termasuk Bapak Pendidikan, karena termasuk orang pertama yang memformulasikan ulang sistem pendidikan pesantren tradisional atau dayah.
Baca juga: 3 Waktu Terbaik Melaksanakan Sholat Tahajud
Abu Muda Waly pertama menerapkan sistem itu di Dayah Darussalam, Labuhan Haji, Aceh Selatan yang diasuhnya. Sistem pertama adalah santri di dayah diharuskan belajar suatu kitab tertentu hingga tamat. Kedua belajar dengan sistem madrasah, aktif diskusi-diskusi .
Sistem itu kemudian banyak diterapkan di dayah-dayah di Aceh sekarang, yang umumnya diasuh atau didirikan oleh murid-muridnya. Banyak murid Abu Muda Waly jadi ulama-ulama kharismatik yang bepengaruh, dihormati dan disegani di Aceh.
Di antaranya adalah empat ulama ini seperti dilansir dari laman dayahbabussalam.com:
1. Abu Hanafiah Matangkuli (Abu Matang Keh)
Beliau adalah salah seorang ulama dari alumni Dayah Darussalam Labuhan Haji atau murid langsung Abuya Muda Waly. Abu Matang Keh merupakan salah satu ulama tertua di Aceh yang lahir pada 1925.
Beliau adalah pendiri Dayah Babussalam, Matangkuli, Kabupaten Aceh Utara yang sekarang di tambah Al Hanafiyyah. Dayah tersebut sekarang dipimpin oleh anak sulungnya bernama Teungku H. Sirajudin Hanafi.
Baca juga: Jadi Obat Galau, Ini Tujuan Sholat Istikharah
2. Abu H. Muhammad Amin (Abu Tumin)
Abu H. Muhammad Amin juga dikenal dengan panggilan Abu Tumin Blang-Bladeh adalah murid Abuya Muda Waly. Beliau juga seorang pimpinan Dayah Al Madinatuddiniyah Babussalam, Blang-Bladeh, Kabupaten Bireuen. Dayah ini didirikan pada 1890 oleh Teungku H. Imam Hanafiah yang merupakan kakek Abu Tumin.
Abu Tumin adalah salah satu murid Abuya Muda Waly dan Syeikh Muhammad Hasan Al-Asyi Al-Falaki atau yang lebih dikenal dengan Teungku Hasan Krueng Kalee. Abu Tumin adalah seorang ahli fiqh mazhab Syafii dan ahli thariqat Al-Haddadiyah serta sangat menguasai kitab Syarah Al-Hikam karangan Syeikh 'Ataillah As-Sakandari.
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya