Share

Menteri Agama Harap Ilmuwan Muslimah Lakukan Tiga Peran Ini

Jum'at 03 Juli 2020 19:06 WIB
https: img.okezone.com content 2020 07 03 614 2240859 menteri-agama-harap-ilmuwan-muslimah-lakukan-tiga-peran-ini-06CLBoiLQH.jpg Menteri Agama RI, Fachrul Razi (Foto: website Kemenag)
A A A

KEHADIRAN ilmuwan muslimah Indonesia dalam wadah organisasi Majelis Ilmuwan Muslimah atau Majelis Alimat Indonesia dinilai memiliki peran strategis, terutama dalam menghadapi masa pandemi Covid-19.

Demikian disampaikan Menteri Agama, Fachrul Razi saat memberi sambutan secara virtual dalam Pelantikan Pengurus Pusat (PP) dan Wilayah Majelis Ilmuwan Muslimah periode 2019-2023.

“Setidaknya ada tiga peran yang kita harap dapat dilakukan ilmuwan muslimah Indonesia untuk menghadapi pandemi Covid-19 ini,” kata dia, menukil laman resmi Kemenag, Jumat (3/7/2020).

Pertama, lanjut Menag, Majelis Ilmuwan Muslimah perlu berkontribusi nyata terhadap upaya pemutusan akan meluasnya wabah Covid-19. “Upaya pemutusan ini tentunya dapat disesuaikan dengan latar akademik, keahlian, dan kemampuan berbasis keilmuan masing-masing.

Menag mencontohkan misalnya ilmuwan muslimah di bidang riset kesehatan diharapkan dapat berkontribusi melahirkan inovasi-inovasi produktif terhadap penanggulangan Covid-19.

“Syukur-syukur bisa menemukan obat atau vaksin yang mampu membunuh virus corona secara efektif,” tuturnya.

Sebagai ilmuwan di bidang sosial, lanjut Menag, mereka diharapkan mampu memberikan kesadaran akan bahaya Covid-19 dan menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.

Baca juga: 7 Tempat Paling Dicintai Nabi Muhammad

"Serta mampu membangkitkan semangat untuk senantiasa berikhtiar bertahan dan memperbaiki kehidupan di tengah wabah Covid-19 ini,” kata dia.

Kedua, Menag meminta Majelis Ilmuwan Muslimah memainkan peran untuk memastikan agar tidak terjadinya loss educated generation atau hilangnya generasi terdidik.

“Wabah Covid-19 memang tengah mewabah, tetapi itu bukan menjadi legitimasi akan berakhirnya proses-proses pendidikan di lingkungan kita. Jika proses pendidikan berhenti karena Covid-19, maka kita sebagai bangsa tentu akan kehilangan generasi-generasi terdidik yang akan melanjutkan misi kehidupan kita,” paparnya.

Peran ketiga yang harus dilakukan pengurus Majelis Ilmuwan Muslimah menurut Menag adalah menenteramkan batin bagi keluarga masing-masing. “Masa pandemi Covid-19 sangat berpotensi melahirkan ketidakstabilan emosi di lingkungan keluarga, sehingga anak-anak sering menjadi korban,” ujar Menag.

Misalnya, karena pendapatan ekonomi keluarga berkurang, berpotensi melahirkan sikap-sikap yang tidak wajar di antara anggota keluarga yang bersangkutan. Oleh karenanya, menurut Menag, para pengurus dan anggota Majelis Ilmuwan Muslimah hendaknya menjadi bagian yang proaktif dalam mewujudkan kedamaian di lingkungan keluarga masing-masing.

"Saya mengucapkan selamat kepada seluruh pengurus majelis Ilmuwan Muslimah atau Majelis Alimat, baik di tingkat pusat maupun wilayah, yang alhamdulillah, di hari penuh berkah ini, kita sama-sama menyaksikan pelantikannya. Semoga Allah senantiasa memberikan keberkahan dan kemanfaatan untuk kita semua," tutur Menag di hadapan 100-an pengurus Majelis Alimat Indonesia.

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Sementara itu, Ketua Umum Majelis Alimat Indonesia periode 2019-2023, Amany Lubis menyebut, keberadaan majelis yang merupakan wadah ilmuwan-ilmuwan muslimah ini diharapkan dapat menunjukkan kiprah positif bagi negara.

“Kita berharap pengurus yang baru ini dapat berkiprah positif untuk menghasilkan hal yang dibutuhkan negara dan kemanusiaan,” kata Amany.

Salah satu perubahan yang ada dalam kepengurusan Majelis Alimat Indonesia kali ini menurut dia adalah keberadaan bidang kesehatan.

“Untuk pertama kalinya, dalam kepengurusan Majelis Alimat ada bidang kesehatan. Di tengah pandemi Covid-19 ini, kita berharap para ilmuwan muslimah di bidang kesehatan ini kita harapkan dapat menunjukkan perannya,” ulasnya.

Sekadar diketahui, sejak berdirinya hingga saat ini MAI telah dipimpin oleh tiga orang ilmuwan muslimah. Pertama MAI dipimpin oleh Nabilah Lubis selama dua periode, kemudian dilanjutkan Irid F. Agoes selama dua periode, dan selanjutnya oleh Amany Lubis.

Pada pelantikan kali ini, untuk pertama kalinya dibentuk kepengurusan Majelis Alimat Indonesia tingkat wilayah, meliputi wilayah Sumatera Utara, Riau, Jawa Timur, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini