BAGI umat Islam yang mampu hendaknya melaksanakan ibadah kurban setiap hari raya Idul Adha. Besarnya pahala dan keutamaan yang diraih menjadi dasar anjuran pelaksaan amal salih ini.
Dengan menyembelih hewan kurban juga membuktikan keimanan dan ketakwaan seorang mukmin kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Ini salah satu ibadah yang mulia dan bentuk pendekatan diri kepada Allah Ta'ala, bahkan seringkali keutamaan ibadah kurban dibarengi dengan sholat.
Baca juga: Cerita Sapi Jumbo 1,2 Ton Diperlakukan Khusus Sebelum Dikurbankan
Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
Artinya: "Maka dirikanlah sholat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah." (QS Al Kautsar: 2)
قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Artinya: "Katakanlah: sesungguhnya sholatku, nusuk-ku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam." (QS Al An’am: 162)
Di antara tafsiran an-nusuk adalah sembelihan, sebagaimana pendapat Ibnu Abbas, Sa'id bin Jubair, Mujahid, dan Ibnu Qutaibah. Az Zajaj mengatakan bahwa makna an-nusuk adalah segala sesuatu yang mendekatkan diri kepada Allah Azza wa jalla, namun umumnya digunakan untuk sembelihan.
Adapun hikmah di balik menyembelih hewan kurban ada empat. Sebagaimana dikutip dari Muslim.or.id, Kamis (9/7/2020), berikut ini rinciannya.
1. Bersyukur atas kehidupan dari Allah Ta'ala
Setiap mukmin wajib bersyukur kepada Allah Subhanahu wa ta'ala atas nikmat hayat (kehidupan) yang diberikan.
Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Artinya: "Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih'." (QS Ibrahim: 7)
Baca juga: Mana Lebih Baik, Kurban Sapi Apa Kambing?
2. Menghidupkan ajarab Nabi Ibrahim Alaihissalam
Dengan berkurban berarti menghidupkan ajaran Nabi Ibrahim –khalilullah (kekasih Allah)- Alaihissalam yang ketika itu Allah Subhanahu wa ta'ala memerintahkan beliau untuk menyembelih anak tercintanya sebagai tebusan yaitu Ismail Alaihissalam saat hari An-Nahr (Idul Adha).
Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَىٰ فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَىٰ ۚ قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ
Artinya: "Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: 'Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!' Ia menjawab: 'Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar'." (QS As-Saffat: 102)
3. Sabar
Setiap Muslim yang berkurban akan mengingat kesabaran Nabi Ibrahim dan Ismail Alaihissalam. Ini membuahkan ketaatan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dan kecintaan kepada-Nya lebih dari diri sendiri dan anak. Pengorbanan seperti inilah yang menyebabkan lepasnya cobaan sehingga Ismail pun berubah menjadi seekor domba.
Jika setiap mukmin mengingat kisah ini, seharusnya mereka mencontoh dalam bersabar ketika melakukan ketaatan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dan seharusnya mendahulukan kecintaan Allah Ta'ala daripada hawa nafsu dan syahwatnya.
Baca juga: Ini Biaya Pakan Sapi Kurban Seberat 1,2 Ton di Boyolali
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya