Share

Fatimah Azzahra dan Nasihat Rumah Tangga dari Rasulullah

Sarah Nurjannah, Jurnalis · Senin 20 Juli 2020 15:30 WIB
https: img.okezone.com content 2020 07 20 614 2249222 fatimah-azzahra-dan-nasihat-rumah-tangga-dari-rasulullah-nPHvIVzqpY.jpg Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
A A A

FATIMAH, dialah putri bungsu hasil dari pernikahan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam dan Siti Khadijah. Ia mewarisi keshalihan ayahanda dan ibundanya, serta memiliki ketabahan yang luar biasa.

Betapa tidak, sosok Fatimah Azzahra sudah mengemban amanah cukup berat. Di usianya yang masih belia, ia hanya bisa sebentar menatap sosok ibunya sebelum dipanggil oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Sepeninggal sang ibu, Fatimah kecil harus mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti memasak, menyapu, dan melengkapi segala persiapan ayahnya.

Ketua Pelaksana Pendidikan Yayasan Al-Aliim, Ustadz Mohammad Teguh Budiman menerangkan, betapa indahnya perjuangan sosok mulia Fatimah Azzahra hingga menjadikan dirinya sebagai sosok muslimah yang patut diteladani kaum muslimin.

Konsultan Wakaf di Yayasan SKeMa Bandung ini mengisahkan, suatu hari Rasulullah menemui Fatimah, didapatinya wanita salehah itu sedang menggiling syair (sejenis padi-padian) dengan menggunakan alat penggiling tangan dari batu sambil menangis.

Kala itu Rasulullah kebingungan apa yang membuat putrinya menangis. Akhirnya didapati jawaban penyebab Fatimah menangis lantaran begitu lelahnya mengurusi rumah tangga dan setiap hari harus bergelut dengan alat penggiling itu.

Baca juga: 3 Sifat yang Bisa Diteladani dari Sosok Fatimah Azzahra

Kemudian, Fatimah balik bertanya kepada ayahnya apakah baik bagi dirinya meminta kepada suaminya Sayyidina Ali untuk mencari seorang jariah (pembantu) untuk menolongnya mengurusi rumah tangganya tersebut.

Rasulullah pun berujar kepada alat penggiling tersebut agar berhenti atas izin Allah. Ketika alat penggiling itu berhenti bekerja, atas izin Allah Ta'ala, benda terbuat dari batu itupun mampu berbicara dengan Bahasa Arab yang fasih.

Ia pun berkata: “Ya Rasulullah, demi Tuhan yang telah menyuruh hamba menggiling syair dari masyriq (timur) dan maghrib (barat) pun niscaya hamba gilingkan semuanya. Sesungguhnya hamba telah mendengar dalam kitab Allah (Alquran) suatu ayat berbunyi yang artinya:

'Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dari batu, penjaganya para malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang dititahkan-Nya kepada mereka dan mereka mengerjakan apa yang dititahkan'. Maka hamba takut ya Rasulullah kelak hamba menjadi batu yang masuk ke dalam neraka," ujar dia.

Kemudian Rasulullah bersabda kepada batu penggilingan itu: “Bergembiralah karena engkau adalah salah satu dari batu mahligai Fatimah Azzahra di dalam surga,” Maka bergembiralah penggilingan batu itu mendengar kabar dari Rasulullah.

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Ustadz Teguh mengatakan, Rasulullah kemudian bersabda kepada Fatimah bahwa jika Allah menghendaki agar pengggilingan itu berputar sendirinya, niscaya ia akan berjalan sendiri atas izinNya. Namun, Allah menghendaki dituliskan untuk Fatimah beberapa kebaikan dan dihapuskan olehNya beberapa kesalahannya serta diangkat derajatnya oleh Allah Ta'ala.

Baca juga: Dahsyatnya Istighfar, Allah Balas dengan Kenikmatan Dunia juga Akhirat

"Pengorbanan Fatimah dalam mengurusi urusan rumah tangganya yang amat banyak, semata-mata untuk mendapatkan pahala dari Allah, dan Allah menghendakinya kepada Fatimah atas kesabaran dan jerih payahnya tersebut akan dihapuskan sebagaian dari dosa-dosa yang pernah diperbuat. Tentunya dengan hati yang ikhlas serta ridha, mengerjakan seluruh amalan tersebut," tutur Ustadz Teguh kepada Okezone.

“Dari sosok Fatimah tersebut, kita ambil pelajaran keikhlasan dan kesabaran dalam mengerjakan urusan rumah tangga sebagai seorang istri akan mendapaatkan kebaikan dan pengampunan dari tiap pekerjaannya, baik untuk saudara perempuan kita, maupun istri kita, dan muslimah yang lainnya," tutupnya.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini