Share

Ini Bacaan dan Keutamaan Salawat Munjiyat

Pristia Astari, Jurnalis · Kamis 23 Juli 2020 02:17 WIB
https: img.okezone.com content 2020 07 23 614 2250677 ini-bacaan-dan-keutamaan-salawat-munjiyat-7EP8wmdEpA.jpg Ilustrasi bersalawat. (Foto: Shutterstock)
A A A

SETIAP Muslim yang mengerjakan amalan salawat akan meraih keutamaan pahala besar. Sebab satu kali bersalawat kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam maka akan Allah Subhanahu wa ta'ala balas sebanyak sepuluh kali. Lalu digugurkan dosanya hingga ditinggikan derajatnya.

Dalam sebuah riwayat dari Anas bin Malik Radhiyallahu anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

مَن صلَّى عليَّ صلاةً واحدةً ، صَلى اللهُ عليه عَشْرَ صَلَوَاتٍ، وحُطَّتْ عنه عَشْرُ خَطياتٍ ، ورُفِعَتْ له عَشْرُ دَرَجَاتٍ

Artinya: "Barang siapa yang mengucapkan salawat kepadaku satu kali maka Allah akan bersalawat baginya sepuluh kali, dan digugurkan sepuluh kesalahan (dosa)nya, serta ditinggikan baginya sepuluh derajat/tingkatan (di surga kelak)." (HR An-Nasa'i Nomor 1297, Ahmad 3/102 dan 261, Ibnu Hibban Nomor 904, dan Al Hakim Nomor 2018)

Baca juga: Tips Mencegah Amarah dalam Rumah Tangga Sesuai Ajaran Islam 

Allah Subhanahu wa ta'ala memerintahkan orang-orang beriman untuk selalu bersalawat. Allah Ta'ala berfirman:

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

innallāha wa malā`ikatahụ yuṣallụna 'alan-nabiyy, yā ayyuhallażīna āmanụ ṣallụ 'alaihi wa sallimụ taslīmā

Artinya: "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya." (QS Al Ahzab: 56)

Pada dasarnya membaca salawat dianjurkan. Allah Subhanahu wa ta'ala dan malaikat juga bersalawat.

Inti dari salawat adalah pujian kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam. Bentuknya mulai dari yang paling sederhana hingga salawat yang berdurasi panjang. Seperti bait salawat burdah, barzenji, badar, dan lain-lain.

Baca juga: Idul Adha, Jangan Lupa 3 Hal Penting Ini Ya 

Lalu bagaimana dengan salawat munjiyat?

Ustadz Fauzan Amin, pengurus Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU), mengatakan bahwa secara ekplisit salawat munjiyat memiliki makna yang sama dengan bait salawat yang lain, yaitu memuji Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam.

Akan tetapi spiritnya berbeda tergantung apa isi dari salawat tersebut. Salawat badar dibuat untuk mengenang perjuangan Nabi dan sahabat di Perang Badar. Di Indonesia dibuat untuk menyemangati para pejuang melawan penjajah.

"Sementara salawat munjiyat untuk keselamatan. Kata munjiyat berasal dari نجي ينجو yang berarti 'selamat'," jelas Ustadz Fauzan Amin yang juga ketua Ikatan Sarjana Quran-Hadis Indonesia kepada Okezone.

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Dikutip dari penjelasan Syekh Umar bin Ali bin Salim al Fakihani, dalam kitab Al-Fajr al-Munir fi as-Shalat ala ala al-Basyir wa an-Nadzir, berikut sejarah salawat munjiyat:

وأخبرني الشيخ الصالح موسى الضرير رحمه الله تعالى: أنه ركب في البحر؛ قال: وقامت علينا ريح تسمى: الأقلابية قلَّ من ينجو منها من الغرق، وضج الناس خوفاً من الغرق، قال: فغلبتني عيناي، فنمت، فرأيت النبي صلى الله عليه وآله وسلم وهو يقول: قل لأهل المركب يقولون ألف مرة: اَللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً تُنْجِيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الْأَهْوَالِ وَالْآفَاتِ، وَتَقْضِيْ لَنَا بِهَا جَمِيْعَ الْحَاجَاتِ، وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَّيِّئَاتِ، وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ أَعْلَى الدَّرَجَاتِ، وَتُبَلِّغُنَا بِهَا أَقْصَى الْغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِيْ الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَاتِ قال: فاستيقظت، وأعلمت أهل المركب بالرؤيا، فصلينا بها نحو ثلاثمائة مرة؛ ففرج عنا، هذا أو قريب منه، صلى الله عليه وسلم.

Terjamahan: "Syekh Shalih Musa ad-Dharir rahimahullah mengabarkan kepadaku bahwa beliau mengendarai perahu, lalu berkata: 'Badai yang dikenal dengan sebutan Aqlabiyah اقلبية menyerang kami, sangat sedikit orang yang selamat dari tenggelam sebab badai tersebut. Manusia berteriak karena khawatir akan tenggelam. Lalu aku diserang rasa kantuk hingga akhirnya aku tertidur. Dalam mimpi Aku melihat Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, beliau bersbda:

'Katakan kepada penumpang perahu agar membaca salawat berikut: Allâhumma shalli ‘alâ Sayyidinâ Muhammadin wa ‘alâ âli Sayyidinâ Muhammadin shalâtan tunjînâ bihâ min jamî’il ahwâli wal âfât wa taqdhî lanâ bihâ jamî’al hâjat wa tuthahhirunâ bihâ min jamî’is sayyiât wa tarfa’unâ bihâ ‘indaka a’lad darajât wa tuballighunâ bihâ aqshal ghâyat min jamî’il khairâti fil hayâti wa ba’dal mamât.

Lalu Aku terbangun dan aku beritakan kepada penumpang perahu tentang mimpi yang aku alami. Kami pun membaca salawat tersebut, dan ketika mencapai sekitar bilangan 300 kali, badai pun reda."

"Ini cerita merupakan pengalaman spiritual seorang wali," terang Ustadz Fauzan Amin.

Wallahu a'lam.

Baca juga: Rasakan Kenikmatan Surga, Nabi Idris Enggan Keluar 

Ilustrasi bersalawat. (Foto: Shutterstock)

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini