Share

Tips Mencegah Amarah dalam Rumah Tangga Sesuai Ajaran Islam

Muhammad Hafizh Arya Pradana, Jurnalis · Kamis 23 Juli 2020 01:46 WIB
https: img.okezone.com content 2020 07 23 616 2250674 tips-mencegah-amarah-dalam-rumah-tangga-sesuai-ajaran-islam-TfOXwxTBrw.jpg Ilustrasi suami dan istri. (Foto: Unsplash)
A A A

DALAM rumah tangga hendaknya pasangan suami-istri menjaga keharmonisan dan kerukunan. Namun, tidak jarang terjadi perselisihan. Suami atau istri bahkan bisa saja meluapkan emosinya.

Ajaran agama Islam sendiri memberikan panduan bagaimana mengendalikan emosi pasangan dalam rumah tangga. Tentunya untuk menjaga keberkahan hubungan yang terjalin antara suami dan istri.

Baca juga: Idul Adha, Jangan Lupa 3 Hal Penting Ini Ya 

Dalam riwayat dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata, "Seorang lelaki berkata kepada Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, 'Berilah aku wasiat.' Beliau menjawab, 'Janganlah engkau marah.' Lelaki itu mengulang-ulang permintaannya, (namun) Nabi Shallallahu alaihi wa sallam (selalu) menjawab, 'Janganlah engkau marah'." (HR Bukhari Nomor 6116)

"Apabila terlontar emosimu atau tersulut amarahmu, segeralah menjauh. Sikap yang membahayakan manusia dalam hal ini seseorang tetap melanjutkan pembicaraannya padahal amarahnya sudah mulai tersulut," jelas ulama besar Arab Saudi Syekh Sulaiman Ar-Ruhaili, dikutip dari akun Youtube Shahih Fiqih, Kamis (23/7/2020).

Ia melanjutkan, orang yang memiliki akal segeralah hentikan ucapannya atau menjauh saat mulai tersulut emosi, atau segeralah berwudhu dan sholat. Itu adalah tindakan yang benar.

Tolok ukur baiknya suami saat bersikap dilihat saat di dalam rumah. Apabila di dalam rumah ia mampu menahan amarah, maka sikap di luar rumah diterapkan dengan baik.

Bagaimana seorang suami menahan emosinya di dalam rumah?

1. Menahan diri ketika ada sebab yang membuat marah, terus beristighfar sampai amarah benar-benar reda.

2. Jangan melanjutkan amarah, jika berpikir akan menalak istrimu sendiri hanya karena amarah, maka hendaknya berbicra dalam hati, "Bersabarlah, tahan sikapmu ini."

Baca juga: Rasakan Kenikmatan Surga, Nabi Idris Enggan Keluar 

Larangan marah sampai diwasiatkan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam dikarenakan marah punya mafsadah atau keburukan yang besar. Ada yang sampai marah hingga menalak istrinya. Ada yang marah hingga berjanji tidak mau lagi berbicara, lalu akhirnya ia menyesalinya.

"Seorang suami bisa melatih dirinya agar bersikap baik di depan keluarganya, wasiat dari Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, 'Bersikap baik di depan keluarga kita dapat mengangkat derajat seseorang di dunia maupun akhirat, dan hendaklah keluarga yang paling berhak mendapatkan kebaikan itu daripada selain mereka," ungkap Syekh Sulaiman Ar-Ruhaili.

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Wahai miskin jika istrimu dijauhkan dari rahmat Allah Subhanahu wa ta'ala, siapa yang sengsara? Engkaulah (suami) orang pertama yang merasakan kesengsaraan tersebut."

Baca juga: Spotify Hapus Lagu Islamofobia yang Menyudutkan Zayn Malik 

Cincin pernikahan. (Unsplash)

Perangilah sikap buruk di dalam diri, bergaulah dengan penuh kelembutan ketika di dalam rumah. Semua perlu mengingatkan dan menegaskan masalah ini agar keadaan menjadi lebih baik.

Memperlakukan keluarga dengan penuh kelembutan dan memperindah sikap di depan keluarga sendiri. Ini adalah contoh dari Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam.

Wallahu a'lam.

Baca juga: Umat Islam Perlu Menjaga Solidaritas, tapi... 

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini