Share

Kakbah Dipasangi Kain Kiswah Baru pada Kamis Mendatang

Hantoro, Jurnalis · Sabtu 25 Juli 2020 11:51 WIB
https: img.okezone.com content 2020 07 25 614 2251904 kakbah-dipasangi-kain-kiswah-baru-pada-kamis-mendatang-QuFhTvZ15h.png Kain kiswah penutup Kakbah. (Foto: Istimewa/The Islamic Information)
A A A

SESUAI kebiasaan tahunan, kain kiswa penutup Kakbah akan diganti ketika pelaksanaan ibadah haji. Kain hitam dengan bordir emas yang menutupi bangunan suci di tengah Kompleks Masjidil Haram ini akan diganti pada 9 Dzulhijjah 1441 Hijriah atau bertepatan dengan Kamis 30 Juli 2020.

Mengutip dari Saudigazette, Sabtu (25/7/2020),Kepala Presidensi Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci Syekh Abdul Rahman Al Sudais mengumumkan hal tersebut pada Jumat kemarin.

Baca juga: Cerita di Balik Pemilihan Warna Kain Kiswah Penutup Kakbah 

Setiap tahunnya para penjaga pintu Kakbah menjalankan tugas mengganti kiswah, kain hitam dari sutra yang disulam dengan emas, yang menutupi bangunan suci tersebut.

Sebanyak 160 perajin dan teknisi akan mengambil bagian dalam menghias ulang penutup baru Kakbah itu pada Kamis mendatang.

Proses ini terjadi setiap tahun pada tanggal 9 Dzulhijjah yang menandai hari kedua ibadah haji. Pada hari tersebut, ketika semua jamaah melakukan wukuf di Padang Arafah yang menandai puncak ibadah haji, Kakbah dipasangi kiswah baru.

Kiswah terdiri dari 670 kilogram sutra murni yang diwarnai hitam. Kemudian memiliki 120 kg benang emas serta 100 kg perak yang mengukir ayat-ayat suci Alquran. Kiswah juga terdiri dari 47 bagian yang disatukan untuk menutupi semua sisi Kakbah.

Dahulu Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam menutup Kakbah dengan kain bergaris merah dan putih dari Yaman. Sementara Sahabat Abu Bakar As-Siddiq, Umar bin Khattab, dan Usman bin Affan menutupnya dengan kain putih. Lalu Ibnu Al Zubayr menutupnya dengan kain brokat merah.

Baca juga: Alasan Kain Kiswah Kakbah Dinaikkan Setiap Mendekati Puncak Ibadah Haji 

Di era Abbasid, Kakbah ditutupi dengan kain putih dan terkadang kain merah. Sementara Sultan Seljuk menutupinya dengan brokat kuning. Kalifah Al Nassir dari Abbasid mengubah warna kiswah menjadi hijau, kemudian brokat hitam. Warna inilah yang dipakai sampai sekarang.

"Kakbah ditutupi dengan warna kain yang berbeda-beda tergantung situasi era pada saat itu. Terkadang warna putih, merah, hitam," ungkap Dr Fawaz Al Dahas, direktur Pusat Sejarah Makkah, dikutip dari Arabnews.

Qubati adalah jenis kain terbaik yang digunakan untuk menutupi Kakbah yang dibawa dari Mesir. Kain dari Yaman juga dikenal memiliki kualitas kain yang baik untuk menutupi Kakbah saat itu.

Kain kiswah penutup Kakbah. (Foto: Istimewa/Arabnews)

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Terdapat berbagai alasan mengapa warna kain kiswa berganti-ganti. Awalnya memakai warna putih karena merupakan warna yang paling cerah, tetapi tidak tahan lama. Lama-kelamaan berubah warna karena menjadi kotor dan rusak karena para jamaah haji menyentuhnya. Karena itulah digantilah dengan brokat berwarna hitam dan putih. Juga Shimla, kain yang dipakai untuk tenda-tenda di Arab.

Baca juga: Jamaah Haji Gelombang Pertama dari Qassim Tiba di Jeddah 

Al Dahas menambahkan bahwa jenis-jenis kain yang digunakan untuk kiswah tergantung kemampuan finansial di masa tertentu. Perspektif orang-orang memengaruhi perubahan terhadap warna kiswah. Diubah dengan ditutupi dengan brokat merah dan kain qubati. Kemudian antaa seperti permadani atau musouh yaitu semacam kain juga.

Kain kiswah penutup Kakbah. (Foto: Istimewa/Arabnews)

"Dari waktu ke waktu kiswa selalu berubah-ubah jika ada kain baru yang tersedia. Ini selalu terjadi semenjak era kekalifahan Rashidun, Ummayah, dan Abbasid," jelas Al Dahas.

Baca juga: Khotbah Wukuf Arafah Disiarkan secara Streaming dalam 10 Bahasa 

Warna hitam menjadi pilihan untuk kiswah di akhir kekalifahan Abbasid. Sebab warna ini bertahan lama dan tetap terlihat bersih jika disentuh para pengunjung, jamaah, dan orang-orang dari seluruh dunia.

Dengan berlanjutnya aktivitas umrah, kiswah dinaikkan sedikit ke tengah Kakbah untuk menjaga dan mencegah orang-orang menyentuhnya.

Kain kiswah penutup Kakbah. (Foto: Istimewa/Saudigazette)

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini