Share

Ini Makna di Balik Arsitektur Megah Masjid Istiqlal

Muhammad Hafizh Arya Pradana, Jurnalis · Selasa 28 Juli 2020 14:00 WIB
https: img.okezone.com content 2020 07 28 614 2253313 ini-makna-di-balik-arsitektur-megah-masjid-istiqlal-pWNqV2vi16.jpg Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat (Okezone.com/Dede)
A A A

MASJID Istiqlal segera dibuka setelah renovasi besar-besaran dengan anggaran Rp475 miliar. Masjid Negara yang terletak di Jakarta Pusat ini tampil dengan wajah baru yang lebih megah. Tapi, bentuk utama masjid terbesar di Asia Tenggara ini tak diubah.

Renovasi besar dilakukan pada arsitektur masjid yang mencakup fasad, lantai, dinding, kusen, jendela, pintu, ruang wudhu, toilet dan kamar mandi. Sementara renovasi interior masjid dilakukan pada ruang salat utama, area VIP dan kantor pengurus masjid.

Baca juga: Masjid Istiqlal, Simbol Toleransi dan Keberagaman Indonesia 

“Begitu juga instalasi solar panel pada atap selasar, tata pencahayaan interior dan eksterior, sampai pergantian signage gerbang, ruang luar dan interior,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui akun media sosialnya.

“Seluruh renovasi besar itu dikerjakan dengan anggaran sebesar Rp475 miliar. Masjid Istiqlal memiliki luas area kawasan 91.629 meter persegi, dan luas bangunan masjid 80.948 meter persegi yang dapat menampung 200.000 orang.”

Masjid Istiqlal menjadi kebanggaan Indonesia. Ia menjadi ikon keagamaan. Masjid ini dirancang oleh arsitek Friedrich Silaban dengan gaya yang penuh makna religius dan ke-Indonesiaan.

Melansir dari Wikipedia, Masjid istiqlal dibangun di atas tanah seluas 9,5 hektar terdapat nilai-nilai perjuangan bangsa Indonesia dan filosofi Islam. Masjid Istiqlal juga menampilkan pendekatan terhadap serapan budaya dalam komposisi yang harmonis.

Ini menunjukan bahwa menghargai berbagai budaya dari masyarakat berbeda-beda dan juga membangun sikap toleransi antar umat beragama.

Terdapat 2 bangunan yaitu bangunan utama dan bangunan pendukung. Makna dari 2 bangunan ini melambangan dualisme yang saling melengkapi; hablu minannaas, hablu minaallah atau hubungan dengan sesama manusia dan hubungan dengan Allah.

Islam tidak hanya mementingakan tentang akhirat, tetapi juga memperhatikan urusan duniawi. Seperti perekonomian,hukum, ilmu pengetahuan dan lainnya.

Pintu masuknya pun terdapat 7 pintu yang dinamai dengan asmaul husna. Angka 7 melambangkan 7 lapisan langit menuju ke rumah Allah SWT serta 7 hari dalam satu minggu.

Di atas bangunan utama, di mahkotai kubah besar berdiameter 45 meter. Dan di sanggahi dengan 12 tiang penyangga. Ada makna juga dari tiang dan ukuran kubah tersebut. 12 tiang ini melambangkan tanggal lahir nabi muhammad SAW dan juga 12 bulan dalam satu tahun.

Sedangkan diameter dari kubah ini melambangkan tahun kemerdekaan NKRI yaitu 1945. Tiang-tiang penyangganya pun di lapisi baja anti karat. Pada bangunan pendamping di mahkotai kubah yang lebih kecil dari kubah bangunan utama, yaitu berdiameter 8 meter.

Desain interiornya pun cukup sederhana, minimalis berupa keragaman hias berbentuk geometris yang sederhana dan bersih mengandung makna bahwa kesederhanaan terdapat keindahan di dalamnya.

Di dinding mengarah ke kiblat atau mimbar, terdapat aksara arab di kanan kiri mimbar. Disisi kiri terdapat tulisan muhammad SAW dan di sisi kanan bertuliskan allah swt. Ditengahnya pun terdapat kaligrafi surah Tha Ha ayat ke 14.

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Awalnya pun lantai dan dinding di rencanakan akan menggunakan batu marmer dari Italia. Sama seperti yang digunakan dibangunan Monas. Namun, terkait dengan penghematan biaya, akhirnya diputuskanlah menggunakan batu marmer dari tulungagung. Selain menghemat biaya, juga mendukung produksi lokal.

Di luar bangunan, tepatnya di belakang gedung utama, terdapat halaman luas dengan lantai menggunakan bata merah. Luas halaman tersebut 29.800 m2. Halaman ini digunakan sebagai ruang jamaah tambahan yang biasa dipakai saat Shalat Idul Fitri atau Idul Adha.

Tidak seperti masjid di Timur Tengah yang memiliki banyak menara, Istiqlal hanya memiliki 1 menara yang menandakan Keesaan Allah SWT. Di atasnya terdapat rangka baja setinggi 30 meter yang melambangkan 30 juz dalam Alquran.

Bedug yang digunakan pun terbuat dari bahan-bahan asli Indonesia. Terbuat dari pohon kayu meranti merah asal kalimantai yang berusia 300 tahun.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini