SALAH satu keistimewaan Dzulhijjah adalah ada larangan berpuasa selama empat hari yakni pada Idul Adha kemudian tiga hari setelahnya yang dinamakan sebagai Hari Tasyrik. Pada empat hari ini semua puasa diharamkan, baik puasa qadha atau pengganti maupun puasa sunah seperti Senin-Kamis.
Umat dianjurkan mengisinya dengan memperbanyak berzikir, bergembira dengan makan, minum, dan menyembelih hewan kurban sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang diberikan.
Baca juga: Dahsyatnya Pahala Puasa Tarwiyah dan Arafah, Jangan Sampai Menyesal Tak Berpuasa!
“Hari-hari tasyrik adalah hari makan, hari minum, dan hari yang diisi dengan zikir kepada Allah SWT. Berarti pada tiga hari itu, tidak boleh diisi dengan berpuasa, baik puasa daud, puasa senin kamis, puasa ayyamul bidh, ataupun membayar utang puasa,” ujar pendakwah asal Madinah, Syekh Ali Jaber dalam sebuah khutbahnya yang ikut ditayangkan di chanel Youtube.
Ini sebagai disebutkan dalam hadits Rasulullah, yang artinya “Hari-hari tasyrik adalah hari makan dan minum.” (HR. Muslim no. 1141).
Jadi, berikut empat hari pada bulan Dzulhijjah 1441 Hirjiah ini yang diharamkan berpuasa:
Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah = 31 Juli 2020
Hari Tasyrik 11 Dzulhijjah = 1 Agustus 2020
Hari Tasyrik 12 Dzulhijjah = 2 Agustus 2020
Hari Tasyrik 13 Dzulhijjah = 3 Agustus 2020
Sebagai gantinya, umat Islam sangat dianjurkan berpuasa pada 9 hari pertama Dzulhijjah. Paling utama sekali adalah pada 9 Dzulhijah atau Kamis 30 Juli besok, yakni Puasa Sunah Arafah.
Rasulullah dalam sebuah hadist sahih menyatakan, siapa yang berpuasa Arafah akan dihapuskan dosanya setahun lalu dan setahun yang akan datang.
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(sal)