JEDDAH - Sumur zamzam adalah rahmat Allah dan keajaiban abadi. Muncul 5.000 tahun lalu, sumur ini memberi berkah buat penduduk dunia. Meski setiap hari diambil airnya bahkan dibawa pulang oleh jamaah dari berbagai negara, zamzam tak pernah berhenti mengalir.
Sumur zamzam berasal dari gesekan kaki Nabi Ismail setelah ibunya, Hajar berlari tujuh kali di antara bukit Shafa dan Marwah mencari air untuk bayinya yang kala itu kehausan di tengah lembah tandus Hijaz yang tak berpenghuni. Zamzam artinya tidak berhenti mengalir.
Melansir sari Arab News, Minggu (2/8/2020), sumur zamzam selalu bersih, tak ada lumut, serangga, jamur, atau kotoran lainnya. Air zamzam memiliki tingkat mineral alami lebih tinggi dari air biasa yang telah didesalinasi dengan normal. Karena itu, rasa air ini berbeda, terasa lebih berat.
Baca juga: Sehari, Petugas Habiskan 54.000 Liter Disinfektan untuk Bersihkan Masjidil Haram
Para jamaah haji dan umrah biasanya sangat antusias untuk meminum air zamzam dan memasukkannya dalam botol, membawanya pulang ke negara asal mereka. Air zamzam dipercaya bisa menyembuhkan berbagai penyakit seperti dikatakan Nabi Muhammad SAW.
Perkembangan dan perawatan air zam-zam menjadi hal yang sangat penting, karena air sumur ini sudah dilindungi dengan berbagai cara selama berabad-abad.
Meski diminum jamaah haji, umrah dan pengunjung di Makkah sejak zaman dahulu, zamzam tidak pernah berhenti mengalir. Air zamzam akan selalu ada untuk memberkati para muslim.
Sumur zamzam sempat terkubur ratusan tahun sebelum digali kembali oleh Abdul Muthalib bin Hasyim, kakek Nabi Muhammad. Sumur itu terus dilindungi dan dijaga oleh Nabi Muhammad, kemudian khalifah, hingga pendiri Arab Saudi Raja Abdul Aziz.
Di masa lampau, sumur zamzam dijaga dan dilindungi dengan cara tradisional. Namun di akhir masa pemerintahan Raja Abdullah, sebuah lompatan rencana diambil yaitu, dengan pengembagan sumur yang dipertahankan dengan baik. Ia mengubah metode pengisian dan distribusi air di dua masjid suci; Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Dia juga yang mendirikan The King Abdullah bin Abdul Aziz Zam Zam Water Project (KZWP) pada 2013.
Dengan meningkatnya pengunjung dan jamaah haji setiap tahunnya, maka permintaan akan air zamzam juga bertambah. Inilah mengapa dibutuhkannya pengembangan lebih untuk sumur zam zam. Biaya untuk konstruksi proyek berkisar lebih dari SR7000 juta atau setara USD187.000.000.
Proyek ini melakukan banyak metode yang tidak profesional berkaitan dengan memompa, menyaring, mendistribusikan, mengisi air, dan menggantikan ini dengan teknologi yang paling baru dan aman.
Dahulu, air diisi secara manual dalam wadah berukuran berbeda, tanpa mengikuti proses pembotolan yang berwenang, mengakibatkan polusi air yang tidak diinginkan. Dengan proyek baru ini, ada dua ukuran utama dari kontainer berukuran 5 dan 10 liter. Di mana air zam zam dirawat,dikemas dalam botol, disimpan, dan didistribusikan secara efisien.
Sebelum perjalanan haji atau umrah berakhir, pengunjung akan mendapatkan sebotol atau dua air zamzam sebelum berangkat,dimana pada tahun sebelumnya mengakibatkan kekacauan dan antrian yang tidak teratur. Sekarang, proyek mendistribusikan wadah air kepada peziarah di dalam bus atau di bandara dalam rangka untuk menghemat waktu dan mencegah kerumunan ramai.
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya