Share

Kisah Mualaf Florensia, Meyakini Islam karena Allah hanya Satu

Ade Naura, Jurnalis · Kamis 06 Agustus 2020 00:09 WIB
https: img.okezone.com content 2020 08 05 614 2257633 kisah-mualaf-florensia-meyakini-islam-karena-allah-hanya-satu-O0BNDmHI4R.jpg Florensia Amalia Setiawan (Capture Vertizone TV)
A A A

SEORANG perempuan bernama Florensia Amalia Setiawan mengungkapkan alasannya masuk Islam. Sebelum menjadi mualaf, Florensia merupakan penganut agama lain. Dia sempat meragukan konsep ketuhanan yang diajarkan agama sebelum ia memilih memeluk Islam.

Dalam wawancara di Mualaf Center Yogyakarta, Florensia mengaku sejak duduk di bangku SMP dirinya sudah yakin bahwa Allah itu satu.

“Sejak SMP saya berkeyakini bahwa Allah itu hanya satu,” katanya dalam wawancara disiarkan di channel Youtube VertizoneTV seperti dikutip Okezone, Rabu (5/8/2020).

Florensia sebenarnya sempat berupaya mendalami agamanya terdahulu sebelum jadi mualaf. “Sejak itu saya mulai ragu,” ujarnya.

Baca juga: Kisah Unik Wanita Masuk Islam karena Operator 911

Florensia akhirnya memilih Islam karena Tuhan dalam Islam sesuai keyakinannya yakni hanya satu; Allah. Manusia menyembah dan memohon sesuatu langsung kepada Allah yang satu, tidak melalui perantara.

Sebelum resmi memeluk Islam, Florensia mencari tahu tentang agama Allah termasuk dengan menemui beberapa muslim. Menurutnya saat itu, orang yang dia temui tidak langsung mengajaknya masuk Islam, hanya mengajarkan tentang kebaikan.

Florensia makin tertarik dengan Islam karena mengetahui bahwa berbuat kebaikan merupakan salah satu ajaran Islam.

“Jadi kalau mau dakwah itu sebenarnya mudah, sebarkan saja kebaikan-kebaikan di sekitar kita terutama kepada teman-teman yang sedang mengalami banyak masalah,” ujar anak tunggal ini.

Florensia mengaku dia mencari tahu tentang kebenaran Islam selama 2 tahun, sebelum memutuskan jadi mualaf. Awalnya ia mengenal soal Islam dari neneknya.

Ketika awal masuk Islam, Florensia sempat tak diterima oleh keluarganya terutama ayahnya. Tapi, dia mengaku keyakinannya sudah bulat, meski harus terusir dari rumah, ia tak akan mengubah imannya. Belakangan orangtua Florensia luluh juga, tak memaksa anaknya. “Alhamdulillah tidak sampai seperti itu (diusir) dan diterima di keluarga,” tuturnya.

Setelah bersyahadat tanda resmi mualaf, Florensia pun berkewajiban untuk sholat.

“Pertama kali sholat rasanya terharu, yang tadinya dari kecil dihantui mimpi buruk setelah saya mengucapkan kalimat syahadat dan sholat, Alhamdulillah sudah tidak dihantui lagi. Tetapi yang namanya manusia iman naik turun, jadi sering diingatkan lagi ketika mimpi buruk itu datang kalimat syahadat mengalir begitu saja,” ungkap Florensia.

Florensia mengaku kalimat syahadat menguatkan hati untuk tidak takut. Dalam kehidupan sehari-hari bisa lebih kuat.

Sejak jadi mualaf, setiap kali melakukan hal yang tidak sepantasnya, Florensia selalu muncul rasa bersalah lalu terdorong untuk memperbaiki diri sendiri.

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Florensia bersyukur teman-temannya menerima keputusannya memeluk Islam. Ia pun terus memperdalam Islam, berkumpul dengan orang-orang saleh agar bisa terus memperbaiki diri.

Florensia mengungkapkan pengalamannya pertama kalinya berpuasa usai masuk Islam. “Agak-agak bolong waktu itu, tapi semakin lama semakin dibiasakan ya jadi lama-lama biasa.”

Florensia mengakui Islam agama yang indah. Ia tidak setuju Islam diidentikkan dengan kelompok teroris. Bagi Florensia, itu merupakan stereotipe atau penilaian yang tidak masuk akal. Menurutnya memang ada sebagian kelompok yang tidak menjalankan ajaran Nabi Muhammad SAW.

“Karena yang diajarkan Nabi Muhammad itu tidak (boleh) menyakiti orang lain, bahkan ketika berperang pun ada adab-adabnya. Kalau ada orang yang mengatakan Islam itu teroris, saya mengatakan itu tidak benar. Itu hanya orang-orang yang mengatasnamakan agama untuk nafsunya sendiri.”

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini