Share

Jadi Geopark Global UNESCO, Danau Toba Fokus Benahi Kualitas Produk Wisata

Dimas Andhika Fikri, Jurnalis · Jum'at 07 Agustus 2020 20:07 WIB
https: img.okezone.com content 2020 08 07 406 2258766 jadi-geopark-global-unesco-danau-toba-fokus-benahi-kualitas-produk-wisata-oSni7dzP1R.jpg Danau Toba (Foto: Inst Kaldera Toba)

Direktur Badan Otorita Danau Toba, Arie Prasetyo, menyambut baik penetapan Kaldera Toba sebagai salah satu Global Geopark UNESCO. Seperti diketahui, penetapan tersebut dilakukan oleh Dewan Eksklusif UNESCO di Paris, Perancis, Selasa 2 Juli 2020 lalu.

Arie mengatakan, dalam 5 tahun terakhir, Danau Toba memang terus berbenah diri dengan membangun aksesbilitas dan infrastruktur pendukung pariwisata. Pada fase kedua ini, pihaknya sepakat untuk fokus membenahi kualitas produk, amenitas, atraksi, akomodasi, serta produk-produk UMKM.

 Kaldera Toba

"UNESCO Global Park itu kan suatu branding, jadi kita sudah sejajar dengan geopark-geopark lain di dunia. Ini menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas dan potensi wisata yang kita miliki," kata Arie dalam webinar bertajuk 'Membangun 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas yang Berkualitas' bersama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jumat (7/8/2020).

Lebih lanjut Arie menjelaskan, ada tiga elemen penting yang tidak boleh diabaikan dalam peningkatan kualitas berbasis geopark. Ketiga elemen itu antara lain, semangat konservasi, edukasi, community development.

"Itu sesuai dengan visi dan misi UNESCO, maka sekarang fokusnya adalah bagaimana 3 elemen ini bisa dikembangkan, sehingga diharapkan ujungnya membawa dampak perekonomian di tengah masyarakat lokal," tuturnya.

Terkait pengembangan destinasi atau dalam hal ini geosite yang ada di Kaldera Toba, Arie mengatakan bahwa BOP Danau Toba telah menyiapkan blueprint dan program-program khusus yang menitikberatkan pada kesejahteraan masyarakat setempat.

Bebeberapa di antaranya bahkan telah resmi diluncurkan, termasuk program pengembangan 10 desa wisata yang digadang-gadang menjadi pilot project di kawasan Danau Toba.

"Kemarin kami sudah launching pilot project 10 desa wisata di Danau Toba. Lalu akan ada pembangunan infrastruktur, atraksi, hingga amenitas di 16 geosite yang mengikuti tiga elemen penting tadi," ungkap Arie.

Pengembangan ini, kata Arie bukan hanya sekadar menjaga kelestarian batuan-batuan, tetapi kekayaan hayati dan budayanya juga. Selain itu ada edukasi. Masyarakat harus memahami bahwa Toba adalah harta karun yang tidak ternilai harganya sehingga harus dilestarikan.

Baca juga: The Connell Twins Viral, Psikolog Sentil Influencer Penebar Hal Negatif

"Edukasi kepada wisatawan juga penyong. Jadi nantinya mereka tidak hanya sekadar menikmati pemandangan yang indah. Dimensinya akan bertambah dengan informasi-informasi menarik. Namun yang paling penting, bagaimana masyarakat bisa menikmati dampak pariwisata di tempat mereka sendiri," tandasnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(DRM)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini