Share

Teknik Daisugi, Cara Menanam Pohon yang Digunakan sejak Berabad-abad Lalu

Leonardus Selwyn Kangsaputra, Okezone · Jum'at 07 Agustus 2020 17:21 WIB
https: img.okezone.com content 2020 08 07 612 2258662 teknik-daisugi-cara-menanam-pohon-yang-digunakan-sejak-berabad-abad-lalu-RdNH53abVk.jpg Teknik Daisugi (Foto: Oddity Central)
A A A

Jepang selalu memiliki hal unik yang sangat mengesankan, salah satunya adalah Daisugi. Seperti diketahui Daisugi adalah teknik kehutanan berusia berabad-abad yang dikembangkan di Jepang.

Metode ini digunakan sebagai cara membudidayakan Kitayama Cedar yang sangat berharga tanpa benar-benar menggunakan lahan apa pun. Sekarang, teknik yang mencolok secara visual ini dapat disaksikan di taman hias.

Berasal dari abad ke-14, daisugi mengizinkan penanaman cedar Kitayama, yang merupakan salah satu spesies pohon yang dikenal tumbuh sangat lurus dan tidak memiliki simpul. Karena permintaan tinggi dan kurangnya lahan lurus untuk menanam maka pasokan pohon Kitayama jadi tidak tersedia.

 teknik daisugi

Metode ini mirip dengan seni bonsai yang terkenal. Daisugi pada dasarnya melibatkan pemangkasan besar-besaran yang disebut pohon cedar induk sehingga hanya pucuk paling lurus yang diperbolehkan tumbuh. Pemangkasan itu dilakukan dengan hati-hati setiap beberapa tahun.

Proses ini hanya menyisakan dahan atas dan memastikan bahwa tunas tetap bebas simpul. Setelah sekira 20 tahun, tunas besar yang sekarang dapat dipanen sebagai kayu Kitayama yang luar biasa, ditanam kembali untuk mengisi kembali hutan.

Dua dekade mungkin tampak seperti waktu yang lama, tetapi pohon cedar yang ditanam daisugi sebenarnya tumbuh dengan kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditanam di tanah.

Melansir dari Oddity Central, Jumat (7/8/2020), tidak hanya itu, teknik kehutanan yang cerdik ini juga menghasilkan kayu Kitayama yang 140 persen fleksibel seperti cedar biasa, serta 200 persen lebat dan kuat.

Daisugi dikembangkan pada abad ke-14, pada masa Sukiya-Zukuri yang merupakan gaya arsitektur yang bercirikan penggunaan bahan-bahan alami, khususnya kayu. Batang kayu Kitayama yang lurus dan bebas simpul digunakan sebagai pilar di rumah-rumah Sukiya-Zukuri.

Sayangnya tidak ada cukup lahan untuk menanam pohon-pohon ini. Dan untuk untuk memenuhi permintaan, maka lahirlah teknik daisugi. Teknik kehutanan Jepang kuno itu menjadi viral baru-baru ini.

Kini stok pohon Kitayama dapat mendukung lusinan tunas lurus sekaligus, dan dapat digunakan hingga 200 - 300 tahun, sebelum menjadi usang. “Pohon induk” ini masih bisa ditemukan di daerah tertentu di Jepang, dan beberapa diantaranya memiliki batang dengan diameter sekira 15 meter.

Baca juga: The Connell Twins Viral, Psikolog Sentil Influencer Penebar Hal Negatif

Permintaan cedar Kitayama mereda pada abad ke-16, sehingga popularitas daisugi sebagai teknik kehutanan juga menurun. Meski begitu, karena efek visualnya yang mencolok, daisugi masih bisa disaksikan di taman hias di sekitar Jepang.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(DRM)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini