Share

Kisah Bripka Julianto Pane, Polisi Pendiri Sekaligus Pemimpin Pesantren

Muhammad Hafizh Arya Pradana, Jurnalis · Selasa 11 Agustus 2020 01:17 WIB
https: img.okezone.com content 2020 08 10 614 2260032 kisah-bripka-julianto-pane-polisi-pendiri-sekaligus-pemimpin-pesantren-441RdVhPT8.jpg Bripka Julianto Pane (kiri) polisi sekaligus pemimpin Ponpes Ruhul 'Azam, Gayo Lues, Aceh (Capture Youtube)
A A A

BRIPKA Julianto Pane sosok polisi luar biasa. Selain bertugas sebagai abdi negara, pria ini mendirikan Pondok Pesantren Ruhul ‘Azam sekaligus memimpinnya di sela bertugas sebagai personel Polres Gayo Lues, Aceh.

Pesantren Ruhul ‘Azam terletak di Dusun Gunyah, Kampung Bustanul Salam, Kecamatan Blangkejeren, Kabupaten Gayo Lues.

Bripka Julianto yang biasa disapa Ustadz Pane mendirikan pesantren tersebut secara swadaya pada 2009. Awalnya diperuntukkan sebagai tempat pengajian dan beribadah bagi rekan-rekannya sesama polisi. Mereka mengaji di Ruhul ‘Azam menyesuaikan dengan waktu dinas.

“Awalnya bertujuan untuk polisi agar mereka bisa belajar di tempat ini dan menyesuaikan waktu tugas,” kata Julianto Pane dalam sebuah video profilnya yang viral di media sosial seperti dikutip Okezone, Sabtu (8/8/2020).

Baca juga: Bikin Takjub, Begini Kesaksian Aisyah tentang Ibadah Malam Rasulullah

Belakangan banyak warga sekitar menaruh minat pada pesantren diasuh Julianto Pane. Akhirnya ia pun menerima santri-santri dari warga sekitar. Dari waktu ke waktu, pesantren terus berkembang dan santrinya kini mencapai ratusan, bukan hanya dari Gayo Lues saja, tapi juga luar kabupaten seperti Aceh Tenggara hingga Aceh Timur.

Di lingkungan pesantren kini juga sudah berdiri sekolah dari tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA). Pane memadukan pendidikan agama dan umum untuk anak didiknya.

“Saat ini sudah menampung anak-anak murid dari sekolah formal tingkat MI, MTs, dan MA. Ini adalah tujuan untuk membantu masyarakat supaya mereka mendapatkan tempat untuk menuntut ilmu,” ujar Ustadz Pane.

Menurutnya mendirikan pesantren juga bagian dari membantu tugas pokok kepolisian dalam mengatasi kejahatan, kenakalan remaja, serta pemakaian narkoba. Setidaknya ada ratusan santri yang belajar di pesantren Pane terselamatkan dari aksi-aksi tak terpuji itu.

“Kita sudah mengamankan mereka dari kejahatan kekerasan dan penyalahgunaan narkoba. Bahkan kesibukan menggunakan handphone yang kini sulit dikendalikan,” kata Pane.

Meski jadi pemimpin pesantren dengan ratusan santri dan kedudukannya sebagai orang yang dihormati masyarakat selaku pemuka agama, Pane tidak meninggalkan kewajiban dalam dinas.

Kanit Bintikmas Satuan Bimmas Polres Gayo Lues tetap disiplin bertugas. Biasanya, selepas Sholat Subuh, Ustadz Pane mengajar dulu di pesantrennya. Kemudian baru berangkat tugas. Pulang tugas pada sore hari, Pane kembali mengajar lagi.

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Pane berharap kelak suatu saat pesantrennya mampu melahirkan generasi-generasi qurani yang tangguh tanpa narkoba, disiplin berbakti pada orang tua dan cinta terhadap negaranya.

“Berharap ketika mereka pulang ke kampung halamannya, mereka memotivasi masyarakat di luar sana dan mempengaruhi hal-hal yang positif di tengah masyarakat,” kata Pane.

Pane sukses berkarir sebagai polisi sekaligus pengasuh pesantren juga tak lepas dari dukungan istrinya, Emi Juwita.

“Saya sangat mendukung usaha suami saya menjadikan anak-anak di gayo menjadi generasi yang Islami, anak-anak penghafal Alquran, alim, dan berakhlak mulia, dengan pesantren yang didirikannya ini,” ujarnya.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini