SEKRETARIS Umum PP Muhammadiyah KH Abdul Mu'ti mengatakan makna hijrah mengandung tiga pengertian. Pertama, secara bahasa berarti berpindah dari satu tempat berdomisili ke tempat domisili yang lain.
"Kedua, hijrah secara historis berarti berpindahnya Nabi Muhammad dan para sahabat," jelas KH Abdul Mu'ti dalam keterangannya, Jumat (21/8/2020).
Baca juga: Alquran dan Sains: Jaring Laba-Laba Rapuh tapi Melindungi Rasulullah
Kemudian makna ketiga, hijrah secara spiritual yaitu meninggalkan semua perbuatan yang dilarang oleh Allah Subhanahu wa ta'ala.
Ia melanjutkan, dalam memperingati tahun baru Islam 1 Muharram 1442 Hijriah ada tiga spirit yang perlu ditransformasikan dalam kehidupan pribadi, sosial, dan budaya.
"Pertama, secara pribadi kita hendaknya melakukan hijrah spiritual untuk menjadi manusia yang lebih baik, berubah dari kebiasaan dan tabiat lama yang tidak baik menuju kebiasaan dan amalan yang utama, dari maksiat menuju tobat, taat, dan takwa. Tidak ada kata terlambat untuk menjadi lebih baik," terangnya.
Kedua, secara sosial setiap Muslim dapat memperkuat persaudaraan dan persatuan yang sejati dalam masyarakat yang pluralistis sebagaimana persahabatan Muhajirin dan Anshar. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam mempersaudarakan pendatang (Muhajirin) dengan penduduk asli (Anshar).
Baca juga: Dahsyatnya Puasa Asyura Menghapus Dosa-Dosa, Ini Penjelasan Buya Yahya
Ketiga, secara politik hijrah memberikan pelajaran tentang masyarakat hukum.
"Semua warga Madinah terikat dengan Piagam Madinah sebagai 'undang-undang' yang berlaku bagi semua warga Madinah. Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam sebagai kepala negara Madinah membangun masyarakat yang mematuhi hukum dan menegakkan hukum secara adil," paparnya.
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya