Share

Kisah Rasulullah Sangat Amanah, Bahkan ke Orang yang Hendak Membunuhnya

Saskia Rahma Nindita Putri, Jurnalis · Selasa 25 Agustus 2020 17:31 WIB
https: img.okezone.com content 2020 08 25 614 2267273 kisah-rasulullah-sangat-amanah-bahkan-ke-orang-yang-hendak-membunuhnya-12C8CNFRSZ.jpg Ilustrasi tanah Arab. (Foto: Shutterstock)
A A A

AMANAH atau dapat dipercaya menjadi salah satu karakter unggulan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin, sebagaimana dicontohkan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam yang memiliki sifat terpuji tersebut. Amanah yang diberikan kepada Rasulullah dilaksanakan dengan baik sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada seluruh umat serta Allah Subhanahu wa ta'ala. Hal ini yang akhirnya membuat sosok Rasulullah mendapat gelar Al Amin, atau orang yang dapat dipercaya, dan tidak hanya dipercaya oleh kaum Muslimin saja melainkan juga meliputi orang-orang kafir.

Di zamannya, kisah Rasulullah Shallallahu yang begitu amanah tergambar dalam suatu peristiwa di mana beliau dipercayai sebagai orang yang mampu menjaga barang titipan atau harta berharga bagi siapa pun yang menitipkan kepadanya, termasuk orang-orang kafir, yang diketahui begitu membenci.

"Orang-orang kafir di Makkah menentang Rasulullah, mengingkari Beliau, hingga sepakat untuk membunuh Beliau. Namun ketika mereka memiliki harta yang berharga, mereka tak mendapatkan tempat yang mereka percaya untuk menitipkan harta mereka sebagaimana Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Mereka percayai Rasulullah dalam menjaga harta berharga milik mereka, dan tidak dikhianati oleh Rasulullah," ungkap Habib Ahmad bin Novel dalam ceramahnya, dikutip dari akun Youtube Muezza, Selasa (25/8/2020).

Baca juga: Kisah Nabi Beri Peringatan Jaga Lisan lewat Bangkai Kambing 

Kaligrafi tulisan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam. (Foto: Shutterstock)

Sejatinya jika seseorang ingin menitipkan suatu hal berharga seperti harta, tentu akan memberikannya kepada orang-orang terdekat, bukan orang yang dibencinya atau yang dianggap musuh. Hal ini juga dibarengi dengan sikap yang lebih baik dan santun agar orang yang diberi amanah dalam menjaga harta tersebut tak berniat buruk seperti membawa kabur harta atau menyembunyikannya.

"Tapi lihat, mereka titipkan harta berharga mereka ke Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dan di saat bersamaan dengan nyaman mereka menganggu, menganiaya, hingga sepakat membunuh Rasulullah. Tidakkah mereka takut harta mereka dibawa pergi Rasulullah? Jawabannya tidak. Karena mereka sadar betul, sekalipun mereka mengganggu Rasulullah, Beliau tak akan mengkhianati mereka," tambahnya.

Inilah yang disebut dengan kemuliaan yang sesungguhnya, yakni kemuliaan yang diakui oleh musuh sekalipun. Maka ketika mendengar huru hara bahwa para orang kafir tersebut berniat untuk membunuhnya akan datang ke depan rumah beliau dengan pedang di tangannya yang siap menebas, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam langsung melancarkan niatnya untuk berhijrah pergi dari Kota Makkah. Namun di saat itu beliau juga perintahkan Ali bin Abi Thalib untuk mengembalikan harta titipan tersebut kepada mereka, orang-orang kafir, pemilik harta tersebut yang ingin membunuh Rasulullah.

Baca juga: Asma binti Abu Bakar Shiddiq, Wanita Hebat Perisai Rasulullah saat Hijrah 

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Sikap amanah yang begitu mulia ini dengan bangga dikisahkan sebagai teladan dari Baginda Nabi Besar Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam. Percayalah bahwa siapa pun yang mendengar akan kisah ini akan terkagum-kagum dengan sifat terpuji yang beliau miliki.

"Sosok yang agung, sifat amanat yang mulia, kasih sayang Beliau yang melimpah ruah, serta tidak mengenal kebencian ataupun dendam. Hingga Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam tatkala Beliau berkuasa di atas orang-orang kafir, mereka semua ketakutan dan bepikir bahwa Nabi Muhammad akan balas dendam, namun tidak. Lihat yang dilakukan oleh Rasulullah. Mereka dibebaskan, tidak dipaksa untuk masuk ke ajarannya, tidak dibalaskan dendam, dan justru semua dimaafkan oleh Rasulullah," ungkap Habib Ahmad.

Baca juga: Istikamah Sholat di Masjid meski Buta, Abdullah bin Ummi Maktum Bikin Khawatir Iblis 

Dari peristiwa ini dapat digarisbawahi bahwasanya Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam adalah sosok yang patut diteladani atas sifat-sifat terpujinya dalam menghadapi berbagai peristiwa yang menguji kesabaran. Bertanggung jawab atas apa yang telah dipercayai oleh orang-orang kepadanya, serta tak membiarkan adanya rasa dendam atau benci kepada orang yang bahkan tak menyukai keberadaannya. Semoga sifat Nabi Muhammad SAW ini dapat kita teladani dan aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Wallahu a'lam bishawab.

Baca juga: Kisah Hijrah Pertama dalam Islam ketika Muslimin Berlindung di Habasyah 

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini