WAKIL Ketua Majelis Dakwah dan Pendidikan Islam (Madani) Ustadz Ainul Yaqin mengatakan banyak doa yang bisa dipanjatkan untuk memeroleh keteguhan hati dan diterangkan pikirannya.
"Misalnya diambil dari Majmu' Syarif atau kumpulan amalan doa yang biasa dipakai untuk memudahkan sebagian umat Islam agar lebih mudah dan ringan ketika beramal atau berdoa," katanya saat dihubungi Okezone beberapa waktu lalu.
Baca juga: Yuk Baca 1 Sholawat Nabi, Allah Akan Balas 10 Kali Lipat
Salah satu doa pikiran terang yang bisa dibaca selesai sholat yaitu:
اَللّٰهُمَّ اجْعَلْ لِيْ نُوْرًا فِيْ قَلْبِيْ، وَنُوْرًا فِيْ قَبْرِيْ، وَنُوْرًا فِيْ سَمْعِيْ، وَنُوْرًا فِيْ بَصَرِيْ، وَنُوْرًا فِيْ شَعْرِيْ، وَنُوْرًا فِيْ بَشَرِيْ، وَنُوْرًا فِيْ لَحْمِيْ، وَنُوْرًا فِيْ دَمِيْ، وَنُوْرًا فِيْ عِظَامِيْ. وَنُوْرًا مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَنُوْرًا مِنْ خَلْفِيْ، وَنُوْرًا عَنْ يَمِيْنِيْ، وَنُوْرًا عَنْ شِمَالِيْ، وَنُوْرًا مِنْ فَوْقِيْ، وَنُوْرًا مِنْ تَحْتِيْ. اَللّٰهُمَّ زِدْنِيْ نُوْرًا، وَاَعْطِنِيْ نُوْرًا، وَاجْعَلْ لِيْ نُوْرًا، وَاجْعَلْنِيْ نُوْرًا
Allahummaj'al li nuran fi qalbi, wa nuran fi qabri, wa nuran fī sam‘ī, wa nūran fī basharī, wa nūran fī sya‘rī, wa nūran fī basyarī, wa nūran fī lahmī, wa nūran fī damī, wa nūran fī ‘izhāmī, wa nūran min bayni yadayya, wa nūran fī khalfī, wa nūran ‘an yamīnī, wa nūran ‘an syimālī, wa nūran min fawqī, wa nūran min tahtī. Allāhumma zidnī nūrā. Wa a‘thinī nūrā. Waj‘al lī nūrā. Waj‘alnī nūrā.
Artinya: "Ya Allah jadikanlah cahaya pada hatiku, kuburku, pendengaranku, penglihatanku, rambutku, kulitku, dagingku, darahku, tulang-tulangku, di hadapanku, belakangku, sisi kananku, sisi kiriku, sisi atasku, dan pada sisi bawahku. Ya Allah tambahkanlah cahaya bagiku. Berikanlah cahaya kepadaku. Jadikanlah cahaya bagiku. Jadikanlah diriku bercahaya."
Baca juga: Hati-Hati Gunakan Medsos, Jangan Sampai Menimbulkan Dosa Jariyah
Ia melanjutkan, sebagian doa yang terkandung tidak bisa seluruhnya disandarkan kepada sanad Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam. Sebab belum ditemukan secara spesifik riwayat hadis mengenai doa tersebut.
"Namun tak ditemukan dalam hadits bukan berarti terlarang. Sebab pada dasarnya redaksi kalimat doa bersifat fleksibel alias tak terpaku pada susunan tertentu asalkan makna dan isinya positif," ujarnya.
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya