DALAM khazanah keilmuan, manusia ditakdirkan berada dalam beberapa alam selama hidupnya. Alam dzar, alam dunia dan alam baqa atau akhirat. Titik balik dari rangkaian tahun baru hijriah, bisa dimaknai dengan mengambil nilai-nilai yang ada di dalamnya.
Ulama ahli tafsir Alquran Indonesia, Prof. KH. Quraish Shihab menyampaikan kisah perjalanan para Nabi Muhammad yang melakukan hijrah dalam berdakwah kepada umatnya.
"Pada saat Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah, ia sempat berlindung di dalam Gua Tsur dari kejaran kaum kafir Quraisy dan ditemani oleh Abu Bakar As Shidiq. Dalam persembunyiannya, Abu Bakar merasa ketakutan sehingga Nabi menenangkan,” katanya dikutip dari video tausyiah di laman YouTube Quraish Shihab, Rabu (2/9/2020).
Baca juga: 10 Adab Sebelum Safar yang Diajarkan Rasulullah
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اِذْ يَقُوْلُ لِصَا حِبِهٖ لَا تَحْزَنْ اِنَّ اللّٰهَ مَعَنَا ۚ
Artinya: "Keduanya berada dalam gua, ketika itu dia berkata kepada sahabatnya, Jangan engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita." (QS. At-Taubah 9: Ayat 40)
Pada peristiwa Perang Badar, terjadi keresahan yang lain. Nabi Muhammad pada saat itu tidak tenang sampai beliau berdoa dan bersabda "Kalau ini hancur, Engkau tidak akan ada yang sembah lagi Ya Allah."
Dalam peristiwa itu, Abu Bakar menenangkan Nabi dan berkata "Kafaaka Kafaaka fa inna Allaha munjizun laka maa wa'adaka (cukup bagimu Allah Dzat yang memenuhi apa yang telah dijanjikan kepada mu).
Dari peristiwa Hijrah Nabi berada dalam posisi tenang, dalam peristiwa Badar, Abu Bakar tenang.
"Apapun yang dilakukan oleh seseorang, betapapun tinggi kedudukannya dan ia melakukan kondisi yang sama, tapi sesungguhnya yang dilakukannya berbeda dengan Nabi. Yang dilakukan oleh Nabi, lebih benar daripada yang dilakukan oleh Abu Bakar sebagai sahabatnya, walaupun namanya disebut dalam Alqur'an," terang Quraish Shihab.
Baca juga: 4 Pelajaran Penting dan Inspiratif dari Kisah Nabi Yusuf
Dalam peristiwa lain, hijrah juga dialami oleh Nabi Musa As dan dihalangi oleh Fir'aun beserta pasukannya. Nabi Musa pada saat dikejar tentara Fir'aun berdoa yang tercatat dalam Al Qur'an Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
قَا لَ كَلَّا ۚ اِنَّ مَعِيَ رَبِّيْ سَيَهْدِيْنِ
Artinya: "Dia (Musa) menjawab, Sekali-kali tidak akan (tersusul); sesungguhnya Tuhanku bersamaku, Dia akan memberi petunjuk kepadaku."
(QS. Asy-Syu'ara' 26: Ayat 62)
"Dalam Al Qur'an Surah Al A'raf ayat 162, Allah menjelaskan bahwa manusia sebelum berada di alam dunia, dia berada dalam alam dzar. Saat itu, semua cucu Nabi Adam dimintakan kesaksiannya akan Tuhannya. Dan peristiwa ini, menjadi landasan utama bahwa seluruh manusia memiliki fitrah ketuhanan di dalam dirinya. Karena hal ini pernah dilakukan sebelumnya. Inti dari kehidupan kita di alam dzar, adalah pengakuan tentang keesaan Allah SWT. Maka dari itu, setiap manusia, memiliki god spot, sisi ketuhanan," ujar Quraish Shihab.
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya