Share
Advertisement

Penggembala Temukan Bangkai Beruang Purba Zaman Es dalam Kondisi Utuh

Farah Azka Gazali , Jurnalis-Rabu 16 September 2020 17:01 WIB
Bangkai beruang purba Zaman Es. (Foto: North Eastern Federal University)
Bangkai beruang purba Zaman Es. (Foto: North Eastern Federal University)
A
A
A

WILAYAH Kutub terkenal dengan suhunya yang sangat dingin. Saking dinginnya sampai mampu mengawetkan jasad makhluk hidup berusia ribuan tahun.

Baru-baru ini penggembala rusa Kutub menemukan bangkai beruang gua dewasa yang telah punah. Menariknya, bangkai itu ditemukan dalam keadaan utuh, lengkap dengan gigi, hidung, dan organ lainnya.

Bangkai beruang gua purba tersebut tertimbun di dalam lapisan es di Kepulauan Lyakhovsky, Siberia, Rusia.

"Ini adalah yang pertama dan satu-satunya yang ditemukan dari jenisnya, bangkai beruang utuh dengan jaringan lunak. Itu sepenuhnya diawetkan, semua organ dalam masih pada tempatnya, bahkan termasuk hidungnya," ucap Lena Grigorieva, peneliti dari North-Eastern Federal University, dikutip dari Business Insider, Rabu (16/9/2020).

"Sebelumnya hanya ditemukan tengkorak dan tulang. Penemuan ini sangat penting bagi seluruh dunia," lanjutnya.

Baca juga: Terungkap Ukuran Sebenarnya Hewan Laut Purba 'Megalodon' 

Saat ini bangkai tersebut telah diserahkan kepada para peneliti di North-Eastern Federal University (NEFU).

Melalui siaran pers, para peneliti mengungkapkan bahwa temuan itu diyakini sebagai spesies Ursus Spelaeus yang berkeliaran di sebagian wilayah Eropa dan Asia hingga tertutup gletser.

Bangkai beruang purba. (Foto: North Eastern Federal University)

Ia diduga berbagi kawasan dengan hewan besar lainnya dan diprediksi mati sekira 22.000 hingga 39.500 tahun lalu.

Spesies ini sendiri diperkirakan punah pada periode Pleistosen Tengah dan Akhir atau sekira 15.000 tahun lalu. Meski begitu Maxim Cheprasov, peneliti senior dari Laboratorium Museum Mammoth di Yakutsk, mengatakan hal tersebut masih perlu dianalisis ulang.

Para peneliti akan melakukan analisis menggunakan radiokarbon untuk menentukan usia beruang itu yang sebenarnya.

Baca juga: Peneliti Pelajari Tengkorak Embrio Dinosaurus dari Argentina 

Saat ini NEFU akan mempersiapkan studi komprehensif dengan mengundang rekan dari Rusia dan negara lainnya. Tidak sebatas analisis usia, para peneliti akan mempelajari genetik molekuler, seluler, mikrobiologis, serta hal lainnya menggunakan metode penelitian ilmiah modern.

Hal ini termasuk membandingkan DNA dengan bangkai seekor anak beruang yang juga baru-baru ini ditemukan di Yakutia, Rusia.

"Penelitian ini direncanakan dalam skala besar, seperti dalam studi Mammoth Malolyakhovsky yang terkenal," ucap Grigorieva.

Meski penemuan ini dapat dikatakan luar biasa, ternyata bukanlah yang pertama di Rusia. Tahun lalu para peneliti menemukan kepala utuh dari srigala yang berusia 40.000 tahun di tepi Sungai Yakutia. Kepala itu bahkan masih memiliki bulu, gigi, otak, dan bahkan jaringan wajah.

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Berita Terkait
Telusuri berita techno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement