Share

Begini Langkah Kemendikbud Putus Rantai Kekerasan bagi Siswa

Harits Tryan Akhmad, Okezone · Rabu 16 September 2020 13:07 WIB
https: img.okezone.com content 2020 09 16 65 2278605 begini-langkah-kemendikbud-putus-rantai-kekerasan-bagi-siswa-TbSzdwVxBT.jpg Foto: Illustrasi Shutterstock

JAKARTA - Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus berupaya mengantisipasi adanya tindak kekerasan pada peserta didik, khususnya di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah, (Dirjen PAUDDASMEN) Kemendikbud, Jumeri mengatakan pihaknya bakal melaksanakan kegiatan antisipasi Tindak Kekerasan Peserta Didik Jenjang SMP.

Kata Jumeri, kegiatan ini diharapkan bisa menjadi titik awal peningkatan karakter untuk menciptakan siswa SMP yang berkarakter, berakhlakul karimah, dan berkepribadian baik.

“Karena individu yang baik hanya bisa diperoleh dari lingkungan yang baik,” ujar Jumeri dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (16/9/2020)

 Kekerasan

Jumeri berkata, ada tiga aspek yang membentuk karakter seseorang. Pertama, keluarga atau rumah yang memberi pengaruh sangat besar yaitu 60%. Kedua, satuan pendidikan yang memberi pengaruh sebesar 25-30%. Ketiga, masyarakat yang memberi pengaruh sebesar 10-15%.

Tripusat pendidikan tersebut mempengaruhi pembinaan karakter peserta didik sehingga harus mendapat perhatian. Jumeri menyebut perlunya kolaborasi semua warga pendidikan untuk menciptakan lingkungan yang baik tersebut.

“Masing-masing aspek mempengaruhi satu sama lainnya. Pada aspek pertama dan kedua kita masih bisa kendalikan, tapi kalau di level masyarakat akan sulit,” bebernya.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Sementara itu, Direktur SMP Kemendikbud, Mulyatsyah memaparkan bahwa nilai-nilai budi pekerti luhur harus menjadi pondasi yang ditanamkan sejak dini pada tahap awal pembentukan karakter.

“Jika urusan belajar terganggu karena ada tindak kekerasan maka proses pembentukan karakter juga terganggu. Tindak kekerasan harus diantispasi agar lingkungan sekolah kita terkendali, terkontrol dan aman bagi peserta didik. Itu penting,” tutur Mulytsyah.

Ia melanjutkan, pencegahan terhadap tindak kekerasan menjadi hal yang diutamakan untuk diterapkan di satuan pendidikan. Ini dikarenakan penguatan karakter pada jenjang SMP menjadi kunci utama untuk menyiapkan generasi muda yang tangguh di masa depan.

“Tujuan kami menyelenggarakan kegiatan ini adalah agar kita semua bisa mengantisipasi tindak kekerasan karena pencegahan jauh lebih penting sebelum sesuatu terjadi,” tandas Mulyatsyah.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini