Share

Menengok Wisata Budidaya Rumput Laut di Kota Saumlaki

Sabtu 10 Oktober 2020 10:18 WIB
https: img.okezone.com content 2020 10 09 408 2291182 menengok-wisata-budidaya-rumput-laut-di-kota-saumlaki-h7CYTSmp12.jpg Ilustrasi. (Foto: Freepik)

BAGIAN paling selatan Indonesia terdapat sebuah ibu kota yang masih sangat asing terdengar oleh sebagian besar masyarakat, Saumlaki namanya. Selain memiliki pesona alam yang memikat, di Saumlaki juga terdapat tempat wisata budidaya rumput laut.

Sebuah ibu kota Provinsi Maluku Tenggara Barat, tepatnya berada di Kepulauan Yamdena ini kerap dikunjungi wisatawan lokal untuk berlibur. Ada banyak potensi wisata di pulau yang berbatasan langsung dengan perairan negara tetangga yaitu Australia,

Jika biasanya penduduk pesisir mayoritas menggantung hidupnya menjadi seorang nelayan, namun berbeda dengan penduduk yang berada disalah satu desa yang ada di Kecamatan Tanimbar Selatan. Bernama Desa Lermatang, yang mana penduduk setempatnya memiliki mata pencaharian sebagai petani rumput laut.

Baca Juga: Citando, Pemandian Air Panas Keren di Tanah Jawara

Walau tak begitu asing akan kegiatan satu ini, namun masih saja terkesan menarik yang menjadi keberagaman dalam suatu daerah. Warga lokal Desa Lermatang membudidayakan rumput laut dengan memanfaatkan tempat mereka berada di sekitaran pesisir laut.

Salah seorang penduduk, Nani, berprofesi sebagai petani rumput laut. Nani mengolah bibit hingga panen dan dijual yang dibantu oleh keluarganya. Mengolahnya sejak awal dari persiapan bibit rumput laut, lalu memasangkannya pada tali sepanjang 100 meter dengan jarak yang ditentukan untuk siap disebar di lautan.

“Jakarnya itu kalau dia dekat dia tidak bisa berkembang. Perlu dia pakai jarak,” ujar Nani kepada Reporter iNews, Revi Ekta saat sedang mempersiapkan bibit rumput laut, dilansir Okezone dari akun YouTube iNews Magazine.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Usai semuanya siap, petani rumput laut bergegas membawanya ke perahu dan juga diberikan pelampung berbentuk bola-bola pada tali bibit. Nantinya ketika sampai di tengah lautan, agar-agar atau bibit rumput laut disebar memanjang dan membentang dari ujung ke ujung. 
“Usia dari panen rumput laut sendiri itu yang ideal 34 – 35 hari. Tapi untuk saat ini sudah masuk 23 hari sudah bisa dipanen juga,” lanjut keterangan yang diberikan Revi Ekta saat usai menebar bibit baru.
Ciri rumput laut yang sudah siap panen biasanya ukurannya akan membesar, sebab itu saat pengikatan bibit di tali diberikan jarak antar satu dan lainnya. Selain itu ciri lainnya adalah berwarna kecoklatan. 
Jika semua sudah selesai dan siap dibawa pulang untuk di jemur dengan paparan matahari secara langsung. Setelah dijemur selama kurang lebih 2-3 hari, baru dapat disetor ke pihak pengepulnya. Dalam sekali penyetoran, biasanya mampu mengumpulkan hingga puluhan kilogram rumput laut.



Usai semuanya siap, petani rumput laut bergegas membawanya ke perahu dan juga diberikan pelampung berbentuk bola-bola pada tali bibit. Nantinya ketika sampai di tengah lautan, agar-agar atau bibit rumput laut disebar memanjang dan membentang dari ujung ke ujung. 


“Usia dari panen rumput laut sendiri itu yang ideal 34 – 35 hari. Tapi untuk saat ini sudah masuk 23 hari sudah bisa dipanen juga,” lanjut keterangan yang diberikan Revi Ekta saat usai menebar bibit baru.

rumput

Ciri rumput laut yang sudah siap panen biasanya ukurannya akan membesar, sebab itu saat pengikatan bibit di tali diberikan jarak antar satu dan lainnya. Selain itu ciri lainnya adalah berwarna kecoklatan. 

Jika semua sudah selesai dan siap dibawa pulang untuk di jemur dengan paparan matahari secara langsung. Setelah dijemur selama kurang lebih 2-3 hari, baru dapat disetor ke pihak pengepulnya. Dalam sekali penyetoran, biasanya mampu mengumpulkan hingga puluhan kilogram rumput laut.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini