HARI Pangan Sedunia diperingati tiap 16 Oktober. Sebagai negara agraris dan bersiap jadi lumbung pangan dunia 2045, Indonesia memiliki potensi pertanian luar bisa dan agrowisata. Wisata agro ada di berbagai daerah, salah satunya di Desa Betet, Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Wisata tani Desa Betet menawarkan pesona keindahan alam pedesaan dan keunikan aktivitas warganya. Ternyata meski sederhana, wisata tani ini sangat menarik minat wisatawan. Buktinya tingkat kunjungan turis ke Betet terus meningkat dan desa wisata ini terus berkembang.
Betet memiliki hamparan sawah luas dan sungai. Panorama ini dijual ke wisatawan dengan sederet kegiatan khas pedesaan. Bagi warga yang suntuk dengan suasana kota yang sumpek dan penuh solusi, wisata seperti Betet bisa menjadi sebuah relaksasi. Wisatawan diajak dekat dengan alam.
Baca juga: Wisata Karimunjawa Dibuka, Kuota 100 Turis Per Minggu
Pengunjung bisa melihat aktivitas masyarakat Betet yang mayoritas petani. Jika mau, maka pengunjung bisa merasakan langsung bagaimana turun ke sawah dan berlumpur ria. Atau duduk di pematang sawah, mencicipi kudapan layaknya petani sedang rehat di sela menggarap sawah.
Bisa juga menikmati wahana air di sungai Desa Betet. Ada perahu dan sepeda air yang bisa didayung menyusuri sungai ini. Atau menikmati taman bunga yang terawat rapi di pinggiran sungai. Di pinggir sungai juga ada pondok untuk bersantai sambil menikmati pemandangan.
Selain itu, di Betet juga terdapat spot-spot foto instagramable yang dibuat dengan kreatif oleh warga setempat untuk menarik minat wisatawan. Seperti rumah pohon, taman bunga, gubuk pinggir sawah dan lainnya.
Baca juga: Kreatif, Warga Blora "Sulap" Lorong Jadi Tempat Wisata Edukatif
Eko Hari Purnomo, wisatawan asal Sidoarjo kagum dengan wisata tani Desa Betet. “Wisatanya itu cukup sederhana kalau dibandingkan yang di kota. Jadi uniknya itu sederhana tapi menarik para pendatang untuk menikmati wisata,” katanya seperti dikutip dari video Youtube Buletin iNews, Jumat (16/10/2020).
Wisata tani Desa Bebet dikembangkan berawal dari inisiatif warga setempat. Mereka menyadari dengan potensi desanya, tapi prihatin dengan lingkungan yang belum tertata dan sungai kotor. Terlebih lagi banyak warga menganggur.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya