Share

Pesona Taman Nasional Lorentz Papua, Salju Abadi hingga Habitat Aneka Burung

Dimas Andhika Fikri, Jurnalis · Minggu 13 Desember 2020 10:07 WIB
https: img.okezone.com content 2020 12 13 408 2326694 pesona-taman-nasional-lorentz-papua-salju-abadi-hingga-habitat-aneka-burung-d10xVP4X1x.jpg Taman Nasional Lorentz di Papua (Instagram @lorentznationalpark_official)

TAMAN Nasional Lorentz di Papua menyimpan sejuta pesona daya tarik wisata. Luas kawasannya mencapai 2,4 juta hektare.

Saking luasnya, TN Lorentz termasuk di dalam 10 kabupaten yaitu Kabupaten Mimika, Kabupaten Paniai, Kabupaten Intan Jaya, Kabupaten Puncak, Kabupaten Puncak Jaya, Kabupaten Lanny Jaya, Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Ndua dan Kabupaten Asmat.

Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyebutkan, Taman Nasional Lorentz membentang pada gletser khatulistiwa di jajaran pegunungan tinggi di Asia Tenggara, melalui spektrum lengkap ekosistem mulai dari ekosistem pesisir pantai sampai pada Pegunungan Alpin.

Pada sisi utara dari TN Lorentz terbentang jajaran pegunungan tinggi di Pulau Papua yang menjadikan kawasan ini memiliki kekayaan alam unik dan langka di dunia.

Baca juga: Diinisiasi Wamen Angela Tanoesoedibjo, Sertifikasi CHSE Ampuh Tingkatkan Kepercayaan Wisatawan

Karena letak dan keunikan bentangan alam inilah yang menjadikan TN Lorentz sebagai kawasan konservasi dengan ekosistem terlengkap di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara. Taman Nasional ini juga dikenal sebagai benteng terakhir yang memiliki hutan belantara.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pesona dan cara mengunjungi TN Lorentz, berikut Okezone rangkumkan ulasan lengkapnya.

Salju Abadi

Meski Indonesia dikenal sebagai negara beriklim tropis, di TN Lorentz wisatawan bisa menyaksikan secara langsung penampakan saju abadi.

Baca juga:  Hibur Wisatawan di Tengah Pandemi Covid-19, Taman Safari Siapkan Kejutan Tahun Baru

Bila dilihat dari keragaman ekosistem, Taman Nasional Lorentz memang mencakup seluruh tipe ekosistem utama yang ada di Papua, mulai dari ekosistem perairan laut, ekosistem pesisir, ekosistem hutan pantai, ekosistem alpin, dan ekosistem pegunungan salju abadi.

ilustrasi

Salju abadi di Taman Nasional Lorentz (Instagram @lorentznationalpark_official)

Seluruh ekosistem itu berada di ketinggian antara 0 - 4.884 m dpl, dengan puncak tertinggi Cartenz dan salju abadinya. Namun sayang, salju ini diklaim sudah tidak abadi lagi dan semakin menipis seiring terjadinya pemanasan global.

Memiliki lebih dari 630 jenis burung

Jenis-jenis satwa yang telah diidentifikasi di Taman Nasional Lorentz kurang lebih mencapai 630 jenis burung (70 % dari burung yang ada di Papua) dan 123 jenis mamalia. Jenis burung yang menjadi ciri khas taman nasional ini ada dua jenis kasuari, empat megapoda megapoda, 31 jenis merpati, 30 jenis kaktua, 13 jenis burung udang, 29 jenis burung madu, 20 jenis endemik di antaranya cendrawasih ekor panjang (Paradigalla caruneulata) dan puyuh salju (Anurophasis monorthonyx).

 ilustrasi

Cenderawasih (Kemenparekraf)

Sementara untuk Satwa mamalia tercatat antara lain babi duri moncong panjang (Zaglossus bruijnii) babi duri moncong pendek (Tachyglossus aculeatus), 4 jenis kuskus, walabi, kucing hutan, kangguru pohon.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Beragam tumbuhan

Taman Nasional Lorentz memiliki 34 tipe vegetasi di antaranya hutan rawa, hutan tepi sungai, hutan sagu, hutan gambut, pantai pasir karang, hutan hujan lahan datar/lereng, hutan hujan pada bukit, hutan kerangas, hutan pegunungan, padang rumput, dan lumut kerak.

Jenis-jenis tumbuhan di taman nasional ini antara lain nipah (Nypa fruticans), bakau (Rhizophora apiculata), Pandanus julianettii, Colocasia esculenta, Avicennia marina, Podocarpus pilgeri, dan Nauclea coadunata.

 ilustrasi

Akses transportasi

Lorentz ditunjuk sebagai taman nasional pada tahun 1997, sehingga fasilitas/sarana untuk kemudahan pengunjung masih sangat terbatas, dan belum semua objek dan daya tarik wisata alam di taman nasional ini telah diidentifikasi dan dikembangkan.

Namun, bila tertarik mengunjungi, Anda bisa berangkat dari kota Timika ke bagian Utara kawasan menggunakan penerbangan perintis, dan ke bagian Selatan menggunakan kapal laut melalui Pelabuhan Sawa Erma. Setrlah itu dilanjutkan dengan jalan setapak ke beberapa lokasi.

Dari kota Wamena ke bagian selatan kawasan menggunakan kendaraan mobil menuju Danau Habema, dilanjutkan dengan berjalan kaki menuju Puncak Trikora.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini