TANA Toraja merupakan kawasan wisata kebanggaan. Kabupaten di Sulawesi Selatan ini terkenal dengan tradisi dan budayanya yang unik. Selain itu, panorama alam Tana Toraja juga memukau dengan pegunungan tinggi dan tebing granit terjal.
Toraja saat ini masih memegang teguh kepercayaan, ritual, dan tradisi kuno mereka, meskipun banyak dari masyarakatnya yang dimodernisasi atau memeluk Kristen.
Baca juga: Lingko Meler, Sawah Berbentuk Jaring Laba-Laba di Flores yang Mendunia
Berikut pesona dan destinasi wisata di Toraja dilansir dari Visit Toraja :
1. Batutumonga
Tidak ada tempat yang lebih baik di Toraja untuk menikmati keindahan alam selain Batutumonga. Terletak di punggung bukit tinggi di lereng Gunung Sesean, 90 menit berkendara dari Rantepao, ibu kota Toraja Utara. Batutumonga menawarkan suasana yang menenangkan, suhu yang sejuk, dan pemandangan yang indah.
Di sudut pandang yang berbeda, Anda akan menemukan pemandangan yang sangat spektakuler. Menawarkan campuran sawah bertingkat, hutan, dan padang rumput terbuka.
Batutumonga Toraja (indonesia-tourism.com)
Pada hari yang cerah, Anda bisa melihat Rantepao dari kejauhan. Batutumonga adalah tempat yang tepat untuk dikunjungi, duduk bersantai dan minum secangkir kopi hangat khas Toraja.
“Duduk di pagi hari dengan awan di bawah Anda dan matahari terbit di cakrawala adalah momen ajaib yang tidak boleh dilewatkan” dikutip dari Visit Toraja.
2. Lemo
Suku Toraja terkenal dengan ritual pemakaman mereka yang banyak dan beragam. Jika Anda Menjelajahi wilayah tersebut, Anda dapat menemukan kuburan yang dipotong menjadi batu dan bayi-bayi dimakamkan di pepohonan. Lemo terkenal karena alasan yang berbeda. Situs pemakaman ini adalah tempat di mana Anda bisa melihat patung kayu berukir orang mati.
Desa ini terletak 11 Km di sebelah selatan ibukota Toraja Utara Rantepao. Desa ini terkenal dengan situs pemakaman yang memiliki nama yang sama. Situs pemakaman Lemo berasal dari abad ke-16. Patung kayu merupakan simbol status sosial. Disebut 'Tau-Tau' dalam bahasa Indonesia, setiap patung mewakili seorang bangsawan Toraja dari daerah yang meninggal.
Untuk dapat kesana, pengunjung harus mengikuti jalan kecil berlumpur dari desa di antara persawahan yang kemudian berakhir di dasar tebing besar. Di dasar tebing ada dua rumah Tongkonan kecil yang dicat indah.
3. Buntu Pune
Buntu Pune terletak 3 Km di selatan Rantepao. Desa ini terkenal dengan dua rumah Tongkonannya yang besar, memiliki tujuh lumbung tradisional, dan tempat upacara terbuka (Rante Karassik). Bangunan tradisional Toraja di Buntu Pune dibangun pada akhir abad ke-19.
Tongkonan di Buntu Pune dibangun untuk keluarga Pong Maramba, yang merupakan anggota bangsawan setempat.
Baca juga: Periskop 2021: Geliat Objek Wisata Instagramable Viral di Media Sosial
Bangsawan itu adalah bupati setempat selama pemerintahan kolonial Belanda, tetapi diasingkan ke Maluku setelah diketahui ia merencanakan pemberontakan terhadap pemerintahan kolonial Belanda. Keturunan Pong Maramba masih tinggal di wilayah tersebut dan merupakan penanam kopi penting di wilayah tersebut.
Di atas bukit di belakang lumbung, Anda bisa menemukan kuburan keluarga Pong Maramba yang jenazahnya dikembalikan ke desa setelah meninggal di pengasingan di Maluku. Di Sisi bukit, di belakang kuburan berada, pengunjung dapat memanjakan mata dengan pemandangan terbaik Buntu Pune.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya