Share

Penjual Keliling Jadi Kasus ke 102 Virus Covid-19 "Super-Spreader" di China

Susi Susanti , Koran SI · Selasa 19 Januari 2021 07:30 WIB
https: img.okezone.com content 2021 01 19 18 2346761 penjual-keliling-jadi-kasus-ke-102-virus-covid-19-super-spreader-di-china-HWXcevaHaj.jpg Foto: Reuters
A A A

CHINA - Virus Covid-19 “super-spreader” di China dilaporkan telah mencapai angka 102 orang yang terinfeksi. Hal ini memicu kekhawatiran gelombang nasional lainnya

Seorang penjual keliling di China telah menjadi korban terinfeksi virus ke 102 setelah memberikan kuliah umum sambil membawa virus tanpa menunjukkan gejala.

Pria, yang dijuluki sebagai “super-spreader” ini diketahui telah mengadakan pembicaraan di salon kesehatan yang populer dengan warga lanjut usia (lansia) sebelum infeksi cluster meletus di provinsi timur laut Jilin.

Menurut surat kabar Global Times, setidaknya 11 wilayah di provinsi Hebei, Heilongjiang dan Jilin telah memberlakukan penguncian dan memperkenalkan program pengujian ekstensif untuk memerangi wabah baru.

Sebagian besar kasus Jilin telah ditelusuri kembali ke seseorang yang dikenal dengan nama belakangnya Lin.

Para pejabat mengatakan jika Lin, lahir pada tahun 1976, telah melakukan perjalanan ke dan dari provinsi tetangga Heilongjiang, tempat kelompok infeksi sebelumnya.

(Baca juga: 54 Orang Inggris Dilaporkan Terinfeksi Varian "Covid-19 Afrika Selatan")

Komisi Kesehatan Provinsi Jilin pada 13 Januari mencatat Lin sebagai salah satu dari tujuh kasus tanpa gejala, yakni orang yang terinfeksi virus tetapi belum menunjukkan gejala.

Menurut Xinhua, Lin telah mengadakan ceramah di dua panti kesehatan di Gongzhuling dan Tonghua sebelum infeksi cluster muncul di dua kota tersebut, serta kota Jilin ketiga yang disebut Songyuan.

Mayoritas orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala, dan banyak dari mereka adalah lansia di atas 60 tahun.

(Baca juga: Tinggalkan Gedung Putih, Melania Trump Dapat "Nilai Paling Rendah" Dibanding Ibu Negara Lainnya)

Virus “super-spreader” ini dilaporkan terjadi di rumah perawatan, rumah sakit, dan tempat-tempat keagamaan.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Diketahui, China melaporkan lebih dari 100 kasus Covid-19 baru selama enam hari berturut-turut pada Senin (18/1). Meningkatnya infeksi di timur laut memicu kekhawatiran gelombang lain ketika ratusan juta orang melakukan perjalanan untuk liburan Tahun Baru Imlek.

Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan 109 kasus Covid-19 baru pada Minggu (17/1), tidak berubah dari hari sebelumnya. Dari 93 infeksi lokal, 54 terjadi di Hebei, yang mengelilingi Beijing.

Sementara itum di Gongzhuling, sebuah kota dengan sekitar 1 juta penduduk di Provinsi Jilin di timur laut, membuat jumlah total orang diisolasi menjadi lebih dari 29 juta.

Provinsi Jilin juga melaporkan rekor 30 kasus baru, menggarisbawahi risiko munculnya cluster baru.

Adapun otoritas Hebei berjanji untuk menghukum pelanggar penguncian, termasuk acara pernikahan ilegal atau pemakaman.

Beijing, yang melaporkan dua infeksi lokal baru, kini mengharuskan pelancong dari luar negeri menjalani pemantauan kesehatan selama tujuh hari tambahan setelah 21 hari pengamatan medis.

Sedangkan Kota Gongzhuling “melarang keras” siapa pun untuk keluar kecuali mereka dijadwalkan untuk tes Covid-19 di lokasi yang ditentukan.

Xinhua mencatat cluster baru itu disebabkan oleh aktivitas sosial di daerah pedesaan dan kurangnya kesadaran di tingkat akar rumput, menciptakan “sarang” untuk penyebaran cepat.

Jumlah total kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di China daratan adalah 89.336 kasus sementara jumlah kematian tetap tidak berubah yakni 4.635 orang.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini