Share

Wisata Candi Mendut, Unik dan Memikat Hati Wisatawan

Violleta Azalea Rayputri, Jurnalis · Selasa 23 Februari 2021 10:05 WIB
https: img.okezone.com content 2021 02 23 408 2366625 wisata-candi-mendut-unik-dan-memikat-hati-wisatawan-VZp31qqqYY.jpg Wisata Candi Mendut. (Foto: Instagram muthianm_)

CANDI Mendut terletak di Desa Mendut Kecamatan Mungkid di Magelang, Jawa Tengah, kurang lebih 38 kilometer ke arah barat laut dari Yogyakarta. Nah, saat berwisata ke Magelang, wisatawan bisa mampir ya!

Candi yang bercorak Buddha ini letaknya hanya 3 kilometer dari Candi Borobudur. Bangunan candi sangat unik dan mencuri perhatian.

Saat Anda mengunjungi wisata ke Candi Mendut, ada sederet aktivitas yang dapat dilakukan. Berikut ini ulasannya, dilansir Okezone dari berbagai sumber.

Berkeliling dan berfoto di sekitar candi

 candi

(Foto: Instagram krisna asfiz)

Candi Mendut memiliki bentuk yang hampir menyerupai persegi panjang, dengan berbagai hiasan di beberapa stupa. Meskipun Candi Borobudur dan Candi Mendut terletak di satu garis lurus, konon Candi Mendut berdiri terlebih dahulu sebelum berdirinya Candi Borobudur.

Dilansir dari laman Yogyes, berbeda dengan Candi Borobudur yang menghadap matahari terbit, pintu masuk Candi Mendut menghadap ke arah barat. Di sini pengunjung dapat berjalan mengitari kaki candi dan naik ke atas candi.

Saat naik ke atas candi, aroma harum bunga bercampur dengan aroma kemenyan sangat khas. Jika datang saat pagi atau sore hari, Anda bisa menyaksikan sunset berwarna jingga yang indah di atas candi.

Baca Juga: Machhapuchhare, Puncak Perawan Himalaya Penuh Misteri

Melihat relief di sekitar candi

Pengunjung bisa menemukan dan mempelajari banyak relief yang ada di Candi Mendut. Mulai dari relief pasangan suami istri raksasa Kuwera dan Hariti yang terukir di dinding utara bilik penampil.

Lalu ada relief Bodhisattva Avalokitesvara yang menjelaskan kehidupan Buddha. Di relief ini menampilkan gambar Buddha yang sedang duduk di atas singgasana dari bunga padma.

Kemudian ada relief Dewi Tara di sebelah utara Candi Mendut yang sedang duduk di atas singgasana, dengan dua orang laki-laki di sebelah kanan dan kirinya.

“Di sudut selatan, halaman samping candi ini juga terdapat batu-batu reruntuhan yang sedang diidentifikasi dan dicoba untuk direkonstruksi kembali,” kata channel YouTube Jelajah Negeri.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Mengunjungi biara Buddha di Candi Mendut

Di sebelah candi ada Biara Buddha Mendut yang dikelilingi pohon yang rimbun. Selain sebagai tempat wisata, lokasi ini adalah tempat bagi para biksu dan wisatawan Buddha untuk beribadah.

Dilansir dari Ide Trips, wisatawan bebas untuk melihat sekilas asrama dan aula meditasi. Taman hijau yang luas juga terletak di antaranya. Dengan pahatan yang menakjubkan di setiap sudut area.

Patung paling menonjol di biara adalah patung Buddha berbaring. Patung raksasa ini menggambarkan Buddha dalam posisi tidurnya.

Baca Juga: Puluhan Benda Antik Dihibahkan ke Museum, Ada Keramik Peninggalan Dinasti Ming

Patung ini terlihat sangat mirip dengan Wat Pho, patung legendaris di Thailand. Dalam agama Buddha, Buddha berbaring karena menderita penyakit terakhir sebelum pergi ke Parinirvana.

Selain patung, biara ini juga memiliki dua ruang meditasi, dengan pemandangan pepohonan hijau dan bunga teratai kecil, juga sungai di sekelilingnya.

Bagi wisatawan yang datang untuk berkunjung lebih lama, tersedia kamar untuk disewa.

 

Perayaan Waisak di Candi Mendut

Setiap tahun, pendeta dan wisatawan beragama Buddha datang untuk merayakan Waisak atau hari Buddha. Suatu hari untuk memperingati kelahiran, pencerahan, dan kematian Buddha.

Dilansir dari laman Indonesia Travel, ribuan orang akan berkumpul untuk mengulang mantra dan bermeditasi untuk merayakan hari suci ini. Doa akan dimulai di Candi Mendut pada tanggal 9 Mei, dan akan dilanjutkan dengan parade nyanyian berbaris menuju Candi Pawon dan Borobudur.

Setiap tahun, ada juga ritual pemberkatan yang signifikan dengan air suci yang diambil dari mata air Jumprit di Kabupaten Temanggung, yang melambangkan kerendahan hati. Obor Waisak juga akan menyala dari nyala api yang diambil dari Mrapen yang dikenal sebagai api abadi alam di Desa Grobogan, Jawa Tengah.

Candi dan biara Mendut buka mulai pukul 07.00 hingga 19.00 dengan biaya masuk sebesar Rp20 ribu. Untuk mengikuti acara Buddhis, pengunjung bisa datang sekira pukul 11.00. Namun, penduduk setempat hanya melakukan acara pada hari-hari tertentu. Oleh karena itu, pastikan untuk menandai tanggalnya sebelum datang.

1
3

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini