JAKARTA – Cuaca ekstrem dengan curah hujan yang sangat deras perlu disikapi oleh para pemilik rumah. Permasalahan utama yang kerap kali timbul adalah kebocoran rumah.
Kebocoran yang terjadi di rumah biasanya berasal dari dinding, atap, dan dak. Oleh sebab itu, dibutuhkan lapisan antibocor yang kedap air, elastis, kuat melekat, tahan cuaca, mudah diaplikasikan dan aman.
Salah satu teknik mengatasi antibocor adalah dengan menggunakan teknik waterproofing. Waterproofing adalah bahan pelindung kedap air yang berfungsi untuk mencegah air merembes masuk ke dalam, misalnya pada dinding luar dan atap.
Baca Juga: 4 Dekorasi Rumah Nyaman Selama Musim Hujan
Namun, di sisi lain waterproofing bisa digunakan untuk mencegah air agar tidak merembes ke luar, misal kolam ikan, kamar mandi, atau bak mandi.
Dikutip dari buku Buku Pintar Mengatasi Kebocoran and Rembes oleh Johnwei Muljono, Jakarta, Jumat (26/2/2021), pada waterproofing, terdapat dua cara pengaplikasinya. Dua cara tersebut dilakukan untuk bagian luar rumah/eksternal dan bagian dalam/internal.
1. Waterproofing Eksternal
Waterproofing eksternal adalah pelindung antibocor yang berfungsi untuk melindungi struktur dari luar dan biasanya tidak tersembunyi, seperti dinding luar, atap/genting, karpusan, dan dak beton yang tidak untuk area beraktivitas.
Baca Juga: 5 Kesalahan saat Renovasi Rumah, Salah Satunya Lupa Anggaran
Biasanya waterproofing ini berbentuk cairan seperti cat (satu komponen) yang akan sangat mudah dan praktis diaplikasikan. Karateristiknya elastik, berdaya rekat tinggi, tahan panas dan hujan, serta ramah lingkungan. Untuk warna, Anda dapat memilih abu-abu dan putih.
Pengaplikasian waterproofing eksternal mencakup area-area sebagai berikut:
a. atap/genting
b. Karpusan
c. Dak beton yang tidak untuk foot-traffic
d. Dinding luar bangunan
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya