JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan indeks inklusi keuangan nasional 90% pada 2024. Untuk mencapai target tersebut, kolaborasi terus didorong baik antar kementerian atau lembaga, sektor pribadi dan masyarakat.
"Ada tren peningkatan inklusi keuangan Indonesia. Pada 2016 meningkat 67,8%, 2019 meningkat 76,2%, dan 2024 ditargetkan menjadi 90%," kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Semuel Abrijani Pangerapan, Kamis (8/4/2021).
Baca Juga: Menko Airlangga: PP Muhammadiyah Bantu Perluas Keuangan Inklusi Syariah
Menurut Semuel, pemerintah membuka peluang sebesar-besarnya bagi pemain baru, tidak terkecuali bila PT Pos yang ingin berpartisipasi dalam penyediaan layanan di sektor keuangan digital.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Faizal R Djoemadi mengatakan, perseroanoptimistis dapat berpartisipasi meningkatkan indeks inklusi keuangan seperti yang ditargetkan pemerintah. PT Pos melihat potensi pasar finansial inklusi di Indonesia.
Baca Juga: Dukung Program Pemerintah, BRI Canangkan Menjadi Champion of Financial Inclusion
Dia menjelaskan, data survei 2017, sekitar 49% penduduk Indonesia yang memiliki rekening bank. Data itu saat ini meningkat menjadi 53%.
"Sedangkan kalau kita lihat dunia, rata-rata orang yang punya akun keuangan itu sudah 80%, artinya Indonesia sebenarnya tertinggal. Banyak sekali orang yang tidak terhubung dengan sistem keuangan," kata Faizal.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya