Share

Masjid Pertama Milik Muslim Indonesia di Kanada, Asal-usulnya Gedung Bekas Gereja

Tim Okezone, Jurnalis · Selasa 04 Mei 2021 04:15 WIB
https: img.okezone.com content 2021 05 04 614 2405100 masjid-pertama-milik-muslim-indonesia-di-kanada-asal-usulnya-gedung-bekas-gereja-hqdtG0Obkg.jpg Bangunan bekas gereja ini menjadi masjid pertama milik Muslim Indonesia di Toronto, Kanada. (Foto: Faisal Nasution)
A A A

TORONTO -  Istiqlal Islamic Centre of Toronto (IICT) menjadi masjid pertama milik Muslim Indonesia di Kanada resmi hadir. Gedung bekas gereja yang akan dijadikan masjid pertama masyarakat muslim Indonesia di Kanada itu akan dibuka resmi Selasa (4/5).

Azan Sholat Magrib akan menandai dibukanya Istiqlal Islamic Centre of Toronto. Anggota Dewan IICT Ned mengatakan, proses akuisisi gedung tersebut tuntas dilakukan pada 29 April 2021 lalu atau 17 Ramadan, sesuai waktu yang disepakati, Setelah mereka menyerahkan kekurangan  sebesar Rp3 miliar. Adapun total pembelian gedung sebesar Rp7 miliar dan uang sebanyak Rp4 miliar telah lebih dulu disetorkan sebagai down payment.

Baca Juga: Istiqlal Islamic Center of Taronto Masjid Pertama yang Berdiri di Kanada saat Ramadhan 2021

“Alhamdulillah gedung itu sudah menjadi milik kita. Proses transaksi berlangsung melalui teleconference karena di sini sedang lockdown. Jadi kami, empat anggota dewan IICT, hanya menandatangani dokumen di tempat masing-masing. Dan pemerintah setempat juga akan mengirimkan dokumen kepemilikan kepada IICT dalam waktu beberapa minggu ke depan,” katanya kepada Koran SINDO di Toronto, Kanada, kemarin.

 Pihak lawyer menyerahkan kunci gedung yang sebelumnya digunakan jemaat United Church itu pada Senin (3/5) dan anggota dewan IICT akan memeriksa seluruh kelengkapan fasilitas bangunan tersebut, seperti keamanan dan fire system. Mereka juga akan memanggil inspektur bangunan untuk melakukan pengecekan untuk menyesuaikan dengan  standar bangunan di Kanada sebelum digunakan untuk umum. 

Baca Juga: Pada 2033 Nanti Hari Raya Idul Fitri Hadir 2 Kali

Menurut dia, tidak banyak perubahan yang akan dilakukan terhadap gedung tersebut karena kondisinya masih sangat bagus. Mereka hanya akan menambah tempat wudhu dan kamar mandi. Selain dari itu, seperti dapur, kantor, perpustakaan bisa langsung digunakan. Bahkan, ada pula ruangan yang bisa dijadikan studio mini untuk pengajian jarak jauh di tengah situasi pandemi ini.  

Mereka juga tidak perlu mengubah bangunan ke arah kiblat karena bangunan yang terdiri atas dua lantai tersebut sudah mengarah ke Kakbah. “Jadi kita tinggal menghamparkan karpet saja. Masjid ini mampu menampung sekitar 200 jamaah. Insya Allah Idul Fitri nanti sudah bisa kita gunakan untuk salat dan juga untuk salat jumat,” ucapnya.

Baca Juga: 10 Malam Terakhir Ramadhan, Nabi Muhammad SAW Bangunkan Fatimah dan Ali bin Abi Thalib

Ned menjelaskan, sementara ini masjid tersebut belum bisa menggelar salat jamaah lima waktu karena belum siap secara teknis. Selain disebabkan pekerjaan untuk merapikan ruangan salat, juga keterbatasan relawan yang saat ini masih dalam perekrutan. Masjid-masjid di Toronto dan sekitarnya, seperti Masjid Sayeda Khadija Centre dan Taric Islamic Centre juga beroperasi secara bertahap di awal-awal pendiriannya.   

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Sementara itu, Ketua Masyarakat Islam Indonesia Toronto (MIIT) Eni Durhan mengatakan, pengadaan masjid dan gedung pusat keislaman itu merupakan inisiasi dari masyarakat muslim yang tergabung dalam MIIT. Keinginan untuk memiliki masjid itu sudah dicetuskan sejak 2005 dan baru bisa diwujudkan sekarang.

“Kebutuhan tempat untuk menggelar kegiatan, seperti pengajian, salat Ied ataupun fundraising semakin bertambah seiring terus bertambahnya masyarakat Indonesia yang bermukim di Ontario dan sekitarnya,” katanya.

Saat itu mereka melakukan pengajian dari rumah ke rumah anggota MIIT dan untuk kegiatan yang menghadirkan banyak orang menumpang di Kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Toronto. Terkadang juga menumpang di gedung Islamic centre milik komunitas dari negara lain. “Syukur alhamdulillah masyarakat Islam Indonesia di sini sangat aktif berpartisipasi dalam kegiatan di komunitas negara lain sehingga bisa meminjam gedung-gedung itu secara gratis,” imbuhnya pula.

Kini dengan adanya  IICT,  program jangka pendek dan jangka panjang sedang mereka siapkan, di antaranya pengajian dan membuka kelas Alquran untuk anak-anak. “Semoga MIIT bisa menjalankan amanah yang diberikan IICT,” pungkasnya.

Oleh: Kontributor Koran SINDO

Faisal Nasution

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini