Share

Diduga Sebabkan 2 Orang Meninggal, BPOM Keluarkan Update Vaksin AstraZeneca

Leonardus Selwyn Kangsaputra, Okezone · Rabu 19 Mei 2021 21:06 WIB
https: img.okezone.com content 2021 05 19 612 2412555 diduga-sebabkan-2-orang-meninggal-bpom-keluarkan-update-vaksin-astrazeneca-Y5vQ8eAFKO.jpg Ilustrasi Vaksin Covid-19. (Foto: Freepik)
A A A

PENGGUNAAN vaksin AstraZeneca memang ditangguhkan sementara, lantaran adanya korban setelah vaksin. Tercatat hingga saat ini sudah dua korban meninggal, setelah mendapat vaksin Covid-19.

Memang, vaksin ini dicurigai memiliki efek samping pembekuan darah. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pun telah melakukan investigasi mengenai keamanan vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Merangkum dari laman Instagram resmi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) @bpom_ri, berikut perkembangan informasi terbaru mengenai keamanan vaksin Covid-19 AstraZeneca di Indonesia sampai dengan Mei 2021. Badan POM telah melakukan kejadian bersama dengan tim pakar Komnas Penilai Obat, KOMNAS PP KIPI dan ITAGI, sebagai berikut.

Sebagaimana keputusan dari World Health Organization (WHO) Global Advisory Committee on Vaccine Safety (GACVS) dan badan otoritas obat global seperti European Medicines Agency (EMA) pada tanggal 7 April 2021. Manfaat Vaksin Covid-19 AstraZeneca lebih besar daripada risikonya.

Sesuai kajian yang dirilis oleh EMA pada tanggal 7 April 2021, kejadian pembekuan darah setelah pemberian vaksin Covid-19 AstraZeneca termasuk kategori very rare/ sangat jarang (< 1/10.000 kasus) karena dilaporkan terjadi 222 kasus pada pemberian 34 juta dosis vaksin (0,00065%).

Kejadian ini jauh lebih rendah dibandingkan kemungkinan terjadinya kasus pembekuan darah akibat penyakit Covid-19 sebesar 165 ribu kasus per 1 juta (16,5%).

Pembahasan lebih lanjut diperlukan, mengenai hubungan sebab-akibat penggunaan Vaksin Covid-19 AstraZeneca dan KIPI. Untuk itu, saat ini Badan POM bersama KOMNAS PP KIPI dan KOMDA PP KIPI sedang melakukan investigasi lebih lanjut, terkait keamanan dan mutu vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Untuk kehati-hatian, sesuai dengan kerangka regulatori, maka suatu produk yang sedang dalam proses investigasi penggunaannya perlu dihentikan sementara, yang dalam hal ini adalah Vaksin Covid-19 AstraZeneca dengan nomor batch CTMAV 547.

Sementara untuk aspek keamanan, KOMNAS PP KIPI, KOMDA PP KIPI, dan organisasi profesi terkait sedang melakukan analisa kausalitas (hubungan sebab-akibat) penggunaan Vaksin Covid-19 AstraZeneca dan KIPI, antara lain riwayat penyakit penerima vaksin termasuk riwayat alergi, gejala yang dialami, waktu mulai gejala dirasakan.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Sedangkan untuk aspek mutu, Badan POM melakukan uji mutu berupa uji sterilitas dan toksisitas vaksin pada nomor bets yang terkait dengan dugaan menimbulkan KIPI, yaitu nomor batch CTMAV 547.

Tindakan ini dilakukan untuk mengetahui apabila ada keterkaitan mutu produk dengan KIPI yang dilaporkan, khususnya untuk mengetahui jaminan mutu saat pendistribusian dan penyimpanan serta untuk menjamin konsistensi jaminan mutu produk sesuai hasil lot release yang telah dilakukan sebelum vaksin diedarkan.

"Untuk tindakan kehati-hatian, masyarakat yang mendapat Vaksin Covid-19 AstraZeneca, diminta untuk segera menghubungi dokter atau sarana pelayanan kesehatan terdekat atau tempat vaksinasi apabila mengalami gejala,"

Adapun gejala tersebut seperti:

- Sesak nafas

- Nyeri dada

- Kaki membengkak

- Nyeri perut yang dirasakan terus-menerus

- Gejala neurologis seperti nyeri kepala berat, penglihatan kabur, atau mengalami skin bruising (petechia) yang meluas di sekitar tempat penyuntikan beberapa hari setelah mendapatkan vaksinasi.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini