Share

Kartu Pintar Haji Cara Cerdas Layani Jamaah Saat Pandemi Covid-19

Vitrianda Hilba Siregar, Jurnalis · Kamis 22 Juli 2021 13:46 WIB
https: img.okezone.com content 2021 07 22 614 2444324 kartu-pintar-haji-cara-cerdas-layani-jamaah-saat-pandemi-covid-19-pc6yOpDesv.jpg Jamaah haji menggunakan kartu pintar haji. (Foto: Saudigazette)
A A A

IBRAHIM Siyam membutuhkan waktu tujuh jam untuk menemukan anak-anaknya yang tersesat dalam keramaian selama ibadah haji sekitar 30 tahun yang lalu. Tetapi dengan penggunaan kartu pintar haji yang berisi data jamaah haji oleh Arab Saudi untuk pertama kalinya selama haji tahun ini telah menghilangkan ketakutan tersebut.

Siyam yang berusia 64 tahun mengenang pengalaman masa lalunya yang pahit, dengan mengatakan: “Selama ibadah haji pada tahun 1993, saya kehilangan putra-putra saya dan saya tidak dapat menemukan mereka selama tujuh jam yang panjang. Sekarang saya tidak lagi takut akan prospek seperti itu. Ibadah haji tahun ini bersama istri dan teman-teman lainnya, berkat smart card tersebut,” ujarnya sambil menunjuk kartu yang digantungkan pita kuning di lehernya.

“Kami menggunakan kartu pintar dalam semua gerakan kami, seperti naik bus, memasuki Masjidil Haram, serta mencapai tenda dan tempat tidur kami. Penggunaan sarana teknologi penting untuk mengikuti perkembangan dan kebutuhan era baru,” kata Siyam yang datang dari Dammam ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji sebagaimana melansir laman Saudigazette pada Kamis (22/7/2021).

Baca Juga: Presiden Vladimir Putin Sebut Islam Memperkuat Kerukunan Rusia

“Saya tersesat di Mina selama ibadah haji sebelumnya dan saya tidak dapat menemukan tenda saya, karena semua tenda tampak mirip satu sama lain,” kata Hazem Rihan, dokter hewan Mesir berusia 43 tahun.

“Sebelum memperkenalkan kartu kali ini, semuanya benar-benar berbeda,” kata apoteker Ahmed, yang berasal dari Jeddah. “Kami kadang-kadang ketinggalan atau terlambat untuk shalat. Saya baru pertama kali mendaftar haji online. Semuanya berjalan lancar karena saya menyelesaikan semua prosedur termasuk penyerahan, penerimaan, pembayaran tunai dan pencetakan semua dokumen tanpa kontak manusia, ”katanya.

Lebih dari 58.000 jamaah haji yang menerima dua dosis vaksin melawan virus corona, melakukan haji tahun ini. Kementerian Haji dan Umrah memperkenalkan kartu pintar haji dan gelang pintar haji tahun ini untuk pertama kalinya.

Baca Juga: Orang Liberal Tuduh Umat Islam Menyembah Kakbah, Begini Penjelasan Ulama

Kartu pintar terhubung dengan semua layanan yang diberikan kepada para peziarah, seperti akses mereka ke hotel di Mekah dan tenda di tempat-tempat suci serta penggunaan sarana transportasi mereka.

Dalam pidato yang disiarkan televisi Selasa, Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman menegaskan bahwa sistem haji digital bertujuan untuk mengurangi kader manusia dalam mengelola kerumunan dan mengatur haji untuk memastikan keselamatan jemaah dan mereka yang melayani mereka.

Wakil Menteri Haji Amr Al-Maddah mengatakan bahwa peluncuran kartu tersebut menetapkan fase digital ke depan di mana semua transaksi akan dikelola secara cerdas dan tanpa kontak. Dia menunjukkan bahwa itu juga akan berfungsi sebagai dompet keuangan elektronik di masa depan, sehingga menghilangkan kebutuhan jemaah untuk membawa uang tunai.

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Kartu tersebut dapat digunakan dalam pembayaran melalui tempat penjualan serta untuk memandu peziarah yang hilang ke kamp mereka, mengatur akses ke kamp dan waktu pengelompokan dan transportasi. Hal ini bertujuan untuk memfasilitasi pergerakan jamaah haji dari dan ke Mekah dan mengurangi waktu tunggu bus yang mengangkut mereka antara Mekah dan Tempat Suci. Kartu itu juga memungkinkan peziarah untuk meminimalkan kontak manusia.

Kartu pintar mencakup data pribadi dan kesehatan dasar peziarah, nomor registrasi, tempat tinggalnya yang tepat di Makkah dan tempat-tempat suci, dan nama serta nomor telepon penyelenggara perjalanannya. Kartu tersebut dilengkapi dengan barcode yang dapat dibaca secara elektronik. Kartu tersebut memiliki warna kuning, hijau, merah dan biru, dan pihak berwenang menggambar jalan dengan warna yang sama di tanah untuk memandu para jamaah.

Saat diluncurkan, Kementerian Haji dan Umrah menjelaskan bahwa kartu tersebut akan membantu melacak setiap jemaah yang kehilangan kontak, karena penyelenggara dapat mengetahui semua data jemaah dengan membaca kode batang di kartu mereka dengan pemindai elektronik.

Di pos pemeriksaan di Makkah, petugas keamanan menaiki bus menggunakan pemindai untuk memverifikasi data jemaah yang tercatat di kartu pintar mereka dalam beberapa menit.

“Pengalaman mengisi air Zamzam dalam botol jauh lebih baik dan tidak terlalu ramai,” kata Anila, seorang jamaah Pakistan-Amerika berusia 37 tahun. “Sekarang Anda tidak perlu khawatir berdiri dalam antrean di antara para peziarah,” tambahnya. Robot sedang digunakan untuk mendistribusikan air Zamzam di antara para peziarah.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini