DI masa pandemi Covid-19, hepatitis memang menjadi salah satu penyakit yang tetap mendapatkan perhatian dari pemerintah. Pasalnya hepatitis juga merupakan penyakit menular sama seperti Covid-19.
Nah, dari 4 jenis virus hepatitis, hepatitis B dan C lah memang menjadi perhatian lebih. Berdasarkan prevalensi global sebanyak 2 milyar orang telah terinfeksi hepatitis B, sementara 115 juta orang terinfeksi hepatitis C (2016) dengan kasus tertinggi terjadi di Asia Pasifik dan Afrika.
Mirisnya dari 2 miliar orang yang terinfeksi secara global, 240 juta diantaranya menyebabkan kronis hingga menimbulkan risiko sirosis dan kanker hati. Penyakit ini juga menimbulkan 500-700 ribu kematian per tahun.
Di Indonesia, sebanyak 2,5 juta penduduk terinfeksi hepatitis C. Sementara 18 juta penduduk terinfeksi hepatitis B, dan 50% berisiko menjadi kronis. Tercatat sebanyak 900 ribu menjadi sirosis dan kanker hati.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2ML) Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan penyakit hepatitis disebabkan oleh virus hepatitis.
Berdasarkan cara penularannya ada 2 kelompok virus hepatitis yang dibedakan berdasarkan penularannya. Hepatitis A dan E ditularkan secara fekal dan oral. Sementara hepatitis B, C, dan D ditularkan secara parenteral.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya