Share

Dokter Reisa: Habis Kontak dengan Penderita Covid-19 Jangan Langsung Dites

Tim Okezone, Okezone · Senin 30 Agustus 2021 03:27 WIB
https: img.okezone.com content 2021 08 30 612 2463005 dokter-reisa-habis-kontak-dengan-penderita-covid-19-jangan-langsung-dites-vdWzvcoErP.jpeg Dokter Reisa. (Foto: Instagram)
A A A

PENULARAN virus Covid-19 yang cepat memang membuat kita dan orang-orang terdekat berisiko terpapar. Mungkin tanpa sadar kita berkontak dengan orang yang terpapar Covid-19, entah di lingkungan kerja atau rumah.

Nah, ketika mendengar bahwa ada orang yang baru kita temui terpapar Covid-19, kita pastinya waspada dan segera melakukan pengecekan untuk mengetahui apakah terpapar atau tidak. Tapi, sebenarnya kita tidak perlu langsung melakukan pengecekan loh.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, dr Reisa Broto Asmoro mengatakan orang yang kontak erat dengan penderita Covid-19 harus menjalani karantina setidaknya selama lima hari.

"Karantina ini harus dilakukan minimal lima hari, jadi kalau misalnya baru kemarin (kontak erat), itu jangan langsung tes. Tetap harus karantina dulu," kata Reisa mengingatkan.

Dia mengatakan, setelah hari kelima, orang tersebut harus melakukan pengetesan untuk mengetahui apakah terpapar atau tidak. Jika hasilnya negatif, maka pengetesan tersebut harus dilakukan kembali tiga hari berikutnya.

"Kalau hasilnya negatif, ulang lagi tiga hari kemudian. Jadi karantinanya itu 5 sampai 8 hari," ujar Reisa.

Reisa mengatakan karantina dilakukan oleh seseorang yang baru saja kontak erat tetapi belum terkonfirmasi positif. Jika hasil tes dinyatakan positif setelah karantina, maka harus dilanjutkan dengan isolasi.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Untuk menentukan jenis isolasi yang ditempuh, Reisa meminta orang tersebut untuk berkonsultasi dengan dokter.

"Supaya dokternya yang menentukan kamu bisa isolasi mandiri di rumah atau harus diisolasi mandiri yang terpusat oleh pemerintah atau harus di rumah sakit," kata Reisa.

Reisa menegaskan hal ini penting karena banyak penderita Covid-19 yang merasa sehat, lalu memutuskan untuk isolasi mandiri. Padahal kondisi penyakit bisa tiba-tiba memburuk dengan cepat.

"Perjalanan penyakitnya belum tentu beberapa hari kemudian masih sama kayak sekarang. Jadi habis itu harus dilanjutkan untuk perawatan yang lebih intensif. Jadi begitu positif, orangnya juga harus dilakukan perawatan dan sekitarnya harus di-tracing namanya untuk mendapatkan treatment yang tepat," ujar dia.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini