Share

Nabi Palsu Zaman Sekarang, Ternyata Sudah Ada Sejak Masa Rasulullah

Vitrianda Hilba Siregar, Jurnalis · Jum'at 03 September 2021 07:22 WIB
https: img.okezone.com content 2021 09 03 330 2465430 nabi-palsu-zaman-sekarang-ternyata-sudah-ada-sejak-masa-rasulullah-dKYcXFbN4d.jpg Nabi palsu zaman sekarang ternyata sudah ada sejak masa Nabi Muhammad SAW. (Foto: Dok)
A A A

NABI palsu bukan hanya terjadi pada zaman ini saja. Bahkan sejak zaman Nabi Muhammad SAW sudah muncul orang-orang yang mengaku sebagai nabi. Hingga detik ini terus bermunculan orang-orang yang mengaku sebagai nabi.

Maka bagi kaum Muslimin wajib meyakini bahwa Nabi Muhammad SAW adalah penutup para nabi atau nabi dan rasul terakhir.  

Nabi Muhammad SAW adalah nabi yang terakhir, ketika Nabi Muhammad SAW wafat maka wahyu atau kenabian telah terputus. Untuk menunjukan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah nabi terakhir maka berikut ini dalil-dalilnya. 

Baca Juga: 6 Keutamaan Memberi Nafkah Keluarga

Pertama: Dalil Dari Al-Quran

Ayat yang tegas menunjukan akan hal itu, 

مَا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِنْ رِجَالِكُمْ وَلَٰكِنْ رَسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا

“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Ahzab: 40)

Ayat yang menunjukkan dengan kelaziman, Allah ﷻ tidak menerima agama selain Islam, yaitu firman Allah Ta'ala,

Baca Juga: Begini Akibat Jika Bersandar Harapan dan Mencari Ridha kepada Manusia

وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ

“Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) dari padanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (QS. Ali ‘Imran: 85)

Agama Islam adalah agamanya Nabi Muhammad SAW, jika ada yang mencari agama selain agama Islam berarti dia mencari selain Nabi Muhammad SAW. Maka jika ada nabi selain Nabi Muhammad SAW maka ajaran yang dibawa bukan ajaran Islam dan tidak akan diterima oleh Allah Ta'ala.

Baca Juga: Keutamaan Menjauhi Dosa-Dosa Besar Allah Ta'ala Hapuskan Kesalahan-Kesalahan Kecil

Agama telah sempurna, ini melazimkan tidak perlu ada pembaharuan dan tidak perlu ajaran baru untuk mengubah atau menyempurnakan agama Islam. Ini menunjukkan bahwasanya tidak perlu nabi baru. Allah Ta'ala berfirman, 

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا ۚ فَمَنِ اضْطُرَّ فِي مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِإِثْمٍ ۙ فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Maidah: 3)

Jika Islam telah sempurna maka tidak butuh pada pembaharu, reformis, atau editor yang mengedit agama Nabi Muhammad SAW. Jika Islam tidak memerlukan itu semua maka tidak perlu ada nabi lagi. Yang mungkin ada hanya orang-orang yang mengingatkan kembali untuk menghidupkan sunah atau ajaran Rasulullah SAW. Adapun untuk mengubah-ubah atau menghapus ajaran Nabi maka tidak ada. Ini semua menunjukkan bahwa Nabi Muhammad adalah nabi yang terakhir.

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Ustadz DR. Firanda Andirja, Lc. MA menjelaskan, Nabi Muhammad SAW diutus untuk seluruh manusia dan jin. Isyarat bahwasanya ini adalah konsekuensi beliau sebagai nabi yang terakhir. Karena nabi-nabi sebelumnya hanya diutus kepada kaumnya saja. Ini menunjukkan bahwa nabi lain yang baru dibutuhkan untuk diutus kepada kaum yang lain. Ketika Nabi Muhammad SAW diutus untuk umat manusia maka ini menunjukkan bahwa beliau adalah nabi terakhir dan tidak membutuhkan nabi yang lain. Allah Ta'ala berfirman, 

قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ يُحْيِي وَيُمِيتُ ۖ فَآمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ الَّذِي يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَكَلِمَاتِهِ وَاتَّبِعُوهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ

“Katakanlah: “Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk”.” (QS. Al-A’raf: 158)

Allah ﷻ berfirman, 

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ

“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS. Al-Anbiya: 107)

Maka ayat ini menunjukkan bahwasanya Nabi diutus sebagai rahmat bagi seluruh makhluk. Allah juga berfirman, 

تَبَارَكَ الَّذِي نَزَّلَ الْفُرْقَانَ عَلَىٰ عَبْدِهِ لِيَكُونَ لِلْعَالَمِينَ نَذِيرًا

“Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al Quran) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam.” (QS. Al-Furqan: 1)

Dalil-dalil Al-Quran ini menunjukkan bahwasanya Nabi Muhammad adalah nabi yang terakhir, dan ini adalah ijmak para ulama.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini