PENGETAHUAN kita akan Covid-19 memang masih terus berkembang. Pasalnya, penyakit yang tergolong baru ini terus megalami perubahan lewat mutasi.
Salah satu mutasi yang dianggap paling berbahaya adalah varian Delta. Gejala varian delta pun termasuk sulit dideteksi dan berbeda dengan biasanya.
Di antara sejumlah gejala yang dialami pasien Covid-19 seiring lonjakan kasus akibat varian Delta, sakit telinga termasuk salah satunya. Tetapi apakah sakit telinga termasuk gejala Covid-19?
Asisten profesor pediatri yang mengambil spesialisasi penyakit menular di Northwestern University Feinberg School of Medicine, Taylor Heald-Sargent, MD mengatakan, belum ada data resmi yang menunjukkan varian Delta menyebabkan lebih banyak sakit telinga atau sakit telinga menjadi gejala umum Covid-19. Tetapi, menurut dia masuk akal bila pasien Covid-19 mengeluhkan sakit telinga.
"Sepertinya gejala varian Delta lebih banyak pada saluran pernapasan bagian atas, jadi masuk akal pasien dengan varian ini akan mengalami lebih banyak gejala telinga," kata dia seperti dikutip Antara dari Health
Menurut dokter di UWHealth di Madison, Wisconsin, Ellen Wald, MD, sakit telinga yang terjadi selama infeksi pernapasan karena terhubungnya saluran hidung dan telinga yakni melalui eustachius.
Ketika seseorang mengalami infeksi saluran pernapasan atas yang salah satunya dapat dipicu virus SARS-CoV-2, saluran hidung dapat mengalirkan lendir ke tenggorokan, lalu cairan naik ke eustachius lalu menyumbatnya. Kondisi yang terjadi kemudian, kemampuan telinga mengalirkan cairan terganggu dan inilah yang menyebabkan sakit telinga.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya