Share

Sekolah di Cirebon Ambruk saat Pembelajaran Tatap Muka

Fathnur Rohman , Okezone · Rabu 15 September 2021 12:26 WIB
https: img.okezone.com content 2021 09 15 525 2471650 sekolah-di-cirebon-ambruk-saat-pembelajaran-tatap-muka-pogFbP3gU3.jpg Sekolah ambruk di Cirebon (Foto: Okezone/Fathnur)
A A A

CIREBON - Satu ruang kelas di SDN 2 Cangkoak, Kecamatan Dukuhpuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, tiba-tiba ambruk saat pembelajaran tatap muka (PTM) dilakukan. Meski begitu, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, karena ruangan itu sudah lama dikosongkan.

Ruangan yang dipakai oleh siswa kelas IV SDN 2 Cangkoak ini roboh sekitar pukul 08.30 WIB, Selasa 14 September 2021 kemarin. Diduga, insiden ini disebabkan oleh kondisi bangunan yang tidak layak digunakan. Salah satu di antaranya seperti kayu pada atap bangunan sudah lapuk dimakan rayap.

"Malamnya hujan, paginya rintik-rintik. Pas saya kontrol ke kelas ternyata bangunan sebelahnya sudah retak. Kalau didorong aja udah roboh. Mungkin karena rembesan air. Dampaknya dari situ," kata Kepala Sekolah SDN 2 Cangkoak, Suhemi kepada MNC Portal Indonesia, Rabu (15/9/2021).

Suhemi memastikan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Pihaknya sudah lama mengosongkan ruang kelas IV dan dua ruang kelas di sebelahnya.

Saat kejadian, kata dia, kegiatan PTM sedang berlangsung. Ia mengaku sejumlah guru dan siswa lari berhamburan ke luar untuk menyelamatkan diri, ketika bangunan tersebut ambruk.

"Pas roboh itu ke kantor itu terasa seperti gempa kecil (lini). Jadi ketarik semuanya. Jadi panik, bahkan di kelas satu aja ada guru yang ngajar panik. Pada takut semua. Anak-anak berlarian, nyelamatin diri masing-masing," ujarnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Seluruh bangunan sekolah, lanjut dia, sebelumnya pernah diperbaiki pada tahun 2012. Namun, sejak awal pandemi ruangan kelas IV dan dua ruang kelas lainnya dikosongkan mulai dikosongkan.

Pihak sekolah melakukan antisipasi karena kondisi bangunan di kelas tersebut mengkhawatirkan. Terutama, atap bangunan yang mulai rapuh.

"Dibangun sekitar tahun 1972. Setahu saya baru direhab 2012. Yang roboh kelas IV. Dikosongkan dua kelas, karena atapnya sudah rapuh," tuturnya.

Hingga saat ini, pihak sekolah terpaksa memindahkan siswa kelas IV untuk belajar di ruangan lain. Selain itu, area robohnya bangunan tersebut telah disterilkan.

"Harapan kedepan, pihak terkait cepat terealisasi. Menghambat pembelajaran. Siswa jumlahnya 220 orang. Karena pandemi, kita di sini 50 persen," ucap dia.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini