Share

Kisah Umar bin Khattab Disumpahi Seorang Pria, Reaksinya Tidak Terduga

Tim Okezone, Jurnalis · Rabu 15 September 2021 22:37 WIB
https: img.okezone.com content 2021 09 15 614 2471887 kisah-umar-bin-khattab-disumpahi-seorang-pria-reaksinya-tidak-terduga-t3cdYZRcPq.jpg Ilustrasi sahabat Umar bin Khattab. (Foto: Freepik)
A A A

UMAT Islam pasti sudah mengetahui sosok Umar bin Khattab. Ia merupakan salah satu sahabat terbaik Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam. Meski salih dan pemberani, Umar dikenal memiliki sifat sangat rendah hati. Demikian dikutip dari buku '10 Sahabat Nabi Dijamin Surga' karya Muhammmad Ahmad Isa.

Meski berstatus orang yang berkuasa, Umar bin Khattab tidak segan-segan berbicara langsung dengan rakyatnya dan mencari solusi dari permasalahan yang ada. Misalnya pada suatu hari ketika Umar sedang duduk bersama para sahabat dalam suatu majelis, tiba-tiba seorang pria berwajah murung dan diselubungi rasa lelah karena baru saja menempuh perjalanan jauh menerobos masuk ke kerumunan.

Baca juga: Biografi Umar Bin Khattab, Dapat Julukan Al-Faruq Langsung dari Rasulullah 

Sesudah sampai di tengah-tengahnya, orang itu berseru kepada salah seorang yang duduk di situ, "Wahai Amirul Mukminin ...."

Lantas orang itu segera mengarahkan pandangan kepada Amirul Mukminin yang dimaksud. Lalu dia berseru kepadanya, "Engkaukah yang bernama Umar? Semoga kecelakaan dari Allah menimpamu, wahai Umar."

Ilustrasi sahabat Umar bin Khattab. (Foto: Baztab)

Setelah menyatakan demikian, orang itu bergegas keluar kerumunan tanpa merasa bersalah dan peduli terhadap perbuatannya tadi. Beberapa sahabat yang hadir pun mengikuti orang itu dengan penuh kemarahan. Namun, Umar segera memanggil dan meminta mereka kembali ke tempat semula.

Kemudian dalam keadaan setengah berlari, Khalifah Umar mengikuti laki-laki itu. Sementara hatinya terus bergejolak.

Betapa tidak, bukankah laki-laki tersebut menyerukan, "Semoga kecelakaan dari Allah menimpa engkau, wahai Umar."

Baca juga: Kisah Bilal bin Rabah Bikin Penduduk Madinah Menangis saat Kumandangkan Azan 

Sungguh, perkataan ini bermakna bencana baginya. Bahkan yang demikian merupakan malapetaka yang tidak sanggup dibendung oleh kesabaran sebelum dia mengetahui penyebab persisnya. Hingga akhirnya, Umar menemui laki-laki itu dan mengajaknya kembali ke tempat semula.

Kemudian Umar bertanya, "Semoga kecelakaan dari Allah menimpaku; mengapa kamu berkata demikian, hai saudaraku sesama orang Arab?"

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Pria itu pun menjelaskan, "Karena para gubernur yang menjadi wakil engkau tidak berbuat adil. Bahkan, mereka berbuat zalim (terhadap kami, rakyatnya)."

Umar bin Khattab kembali bertanya, "Siapakah gubernurku yang kamu maksud?"

Laki-laki tersebut menjawab, "Gubernur engkau yang bertugas di Mesir yang bernama Iyadh bin Ghanam."

Baca juga: Kisah Tabiin Abul Aswad ad-Duali, Bapak Ilmu Nahwu Belajar Langsung dari Ali bin Abu Thalib 

Sebelum mendengarkan pengaduan itu secara terperinci, Umar sudah menunjuk dua sahabatnya dan berpesan kepada mereka, "Pergilah kalian ke Mesir dan bawalah Iyadh bin Ghanam ke hadapanku. Tegaskan bahwa ini adalah instruksi langsung dari Khalifah Umar."

Seperti itulah sikap seorang yang kuat dan pemberani sejati yang mampu memecah kekuatan, menghalau bahaya, dan mencegah kelancangan. Jika Anda ingin melihat orang ini seperti burung yang dihantam embusan angin topan, cukup serukan kepadanya, "Tidakkah kamu bertakwa kepada Allah, wahai Umar?"

Baca juga: Begini Sikap Tegas Umar bin Khattab Hadapi Pandemi 

Dari situlah Anda akan menyaksikan seorang manusia yang tangan kirinya kaku, sedangkan kitab catatan amalnya telah terbentang di hadapan kedua mata, dan seluruh alam bergema saat mendengarnya. Demikian kondisi kita kelak, hingga terdengar seruan Allah Subhanahu wa ta'ala:

اقْرَأْ كِتَابَكَ كَفَىٰ بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيبًا

Artinya: "Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada hari ini sebagai penghitung atas dirmu." (QS Al Isra' (17) Ayat 14)

Sikap tawadhu senantiasa melekat dalam diri Umar bin Khathab . Oleh karena itulah, dia memilih mendekati laki-laki tersebut (dan meminta penjelasan) daripada (meraup kenikmatan) dunia.

Wallahu a'lam bishawab.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini