Share

6 Syarat Utama Menuntut Ilmu Menurut Imam Syafii, Apa Saja?

Tim Okezone, Jurnalis · Rabu 22 September 2021 09:44 WIB
https: img.okezone.com content 2021 09 22 616 2475047 6-syarat-utama-menuntut-ilmu-menurut-imam-syafii-apa-saja-60a8UajAcb.jpg Ilustrasi menuntut ilmu. (Foto: Okezone)
A A A

MENUNTUT ilmu adalah sebuah anjuran untuk setiap Muslim. Sebab Muslim yang pandai bisa lebih bermanfaat untuk banyak orang. Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam pun mewajibkan umatnya untuk mencari ilmu dan memuliakannya serta menghormati ulama.

Dikutip dari laman resmi Majelis Ulama Indonesia (MUI), Rabu (22/9/2021), Syekh Nawawi Al Bantani dalam kitab Tanqih al-Qaul al-Hatsis, Syarh Lubab al-Hadits, karangan Imam Jalaluddin As Suyuthi, menjelaskan keutamaan orang yang memiliki ilmu dan ulama. Hal ini sebagaimana Sabda Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam kepada Ibnu Masud Radhiyallahu anhu.

وقال النبى صلى الله عليه وسلم لابن مسعود رضى الله عنه يا ابن مسعود جلوسك ساعة فى مجلس العلم لا تمس قلما ولا تكتب حرفا خير لك من عتق ألف رقبة ، ونظرك إلى وجه العالم خير لك من ألف فرس تصدقت بها فى سبيل الله ، وسلامك على العالم خير لك من عبادة ألف سنة

Artinya: "Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda kepada Abdullah bin Masud, 'Duduknya kamu selama satu jam dalam majelis ilmu tidak menggerakan pulpen dan tidak menulis satu huruf pun lebih baik bagimu dari memerdekakan budak, dan memandangnya kamu kepada wajah orang yang berilmu itu lebih baik bagimu dari pada engkau sedekah kepada 1.000 budak di jalan Allah dan salamnya kamu kepada orang yang berilmu itu lebih baik bagi mu dari ibadah 1.000 tahun."

Baca juga: 3 Cara Melestarikan Alam Menurut Ajaran Islam 

Ucapan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam kepada Ibnu Masud Radhiyallahu anhu tersebut memperingatkan kepada umat betapa pentingnya memuliakan orang yang memiliki ilmu dan tidak luput mencari ilmu kepada orang yang berilmu.

Lantas, apa syarat-syarat yang mesti diperhatikan dalam mencari ilmu? Imam Syafii pernah berbagi resep sebagai berikut:

أَخي لَن تَنالَ العِلمَ إِلّا بِسِتَّةٍ

سَأُنبيكَ عَن تَفصيلِها بِبَيانِ

ذَكاءٌ وَحِرصٌ وَاِجتِهادٌ وَبُلغَةٌ

وَصُحبَةُ أُستاذٍ وَطولُ زَمانِ

"Saudaraku, tidak akan memperoleh ilmu kecuali dengan enam perkara yang akan saya beri tahukan perinciannya yaitu (1) kecerdasan, (2) semangat, (3) sungguh-sungguh, (4) berkecukupan, (5) bersahabat (belajar) dengan ustadz (guru), dan (6) membutuhkan waktu yang lama."

Baca juga: 7 Asmaul Husna yang Bisa Diamalkan untuk Memperindah Akhlak dan Penampilan 

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Sepatutnya setiap Muslim memiliki enam bekal dalam mencari ilmu tersebut. Menurut Imam Syafii, bekal kecerdasan, sebab banyak orang Muslim yang memiliki kecerdasan yang luar biasa dari berbagai macam negara.

Selanjutnya seorang Muslim ketika sedang melakukan sesuatu semata mata karena mencari keridhaan Allah Subhanahu wa ta'ala, harus memiliki sifat yang semangat sebab dengan sifat semangatlah bisa meraih apa yang diinginkan.

Baca juga: Alquran dan Sains: 6 Bintang Paling Terang Ternyata Punya Nama Arab 

Selain dari semangat, sepantasnya sebagai pencari ilmu harus memiliki sifat yang sungguh-sungguh. Pasalnya dalam kesungguh-sungguhan mencari ilmu itu mendapatkan suatu kebaikan di sisi Allah Azza wa Jalla.

Selanjutnya adalah berkecukupan, yaitu dalam arti bekecukupan dalam ekonomi dan kesehatan, sebab tidak semua orang sama dalam pengertian kecukupan, bahkan ada yang tidak bersekolah di karenakan kekurangan secara ekonomi.

Baca juga: 10 Nama Anak Perempuan Islami Bermakna Cerdas, Bisa Jadi Inspirasi Ayah Bunda 

Lalu yang tidak kalah penting, seseorang yang ingin belajar ilmu agama tanpa adanya bimbingan langsung dari guru besar kemungkinan setanlah yang akan menjadi guru nya. Memiliki guru adalah salah satu syarat yang paling utama.

Kemudian bersabarlah, sebab mencari ilmu membutuhkan waktu yang amat panjang, bukan hanya 5 atau 10 tahun. Bahkan jika badan kita sehat dan tidak memiliki kesibukan yang hukumnya menjadi kewajiban seperti halnya mencari rezeki untuk menghidupkan keluarga, maka kita juga dianjurkan untuk mengikuti majelis ilmu yang ada.

Wallahu a'lam bishawab.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini