UMAT Islam hendaknya mampu menghafal ayat-ayat suci Alquran. Ada banyak keutamaan yang bisa diraih dengan memiliki amalan ini. Salah satunya mendapat kemudahan dari Allah Subhanahu wa ta'ala dalam segala urusan.
Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam kitab suci Alquran Surah Al Qamar Ayat 17:
وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْاٰنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُّدَّكِرٍ
Artinya: "Dan sungguh, telah Kami mudahkan Alquran untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?"
Tidak hanya sekali, Allah Subhanahu wa ta'ala mengulang ayat tersebut sebanyak empat kali pada ayat 7, 22, 32, dan 40 Surat Al Qamar. Para ulama tafsir umumnya berpendapat ayat ini mengandung makna bahwa Allah telah memudahkan bagi seseorang yang ingin membaca, menghafal dan menggali ilmu Alquran. Pendapat senada diungkapkan pula oleh Imam Ath Thabari dalam kitab tafsirnya yaitu Jami' al-Bayan fi Ta’wil al-Qur’an.
Baca juga: 6 Syarat Utama Menuntut Ilmu Menurut Imam Syafii, Apa Saja?
Sementara dalam kitab At-Tibyan Fi Adabi Hamalatil Qur’an karya Imam Nawawi Al Dimasyqi dijelaskan beberapa adab bagi para penghafal Alquran yang perlu diperhatikan. Mengingat Alquran bukan kitab bacaan buatan manusia, melainkan kumpulan firman Allah Yang Maha Suci.
Berikut ini tiga adab menghafal ayat-ayat suci Alquran menurut Imam Nawawi, sebagaimana dikutip dari laman resmi Majelis Ulama Indonesia (MUI):
1. Menyucikan hati dan diri
Saat mendatangi guru ataupun majelis Alquran berpenampilan sempurna serta menjauhkan diri dari hal-hal tercela yang bertolak belakang dengan ajaran Alquran.
Sikap tersebut juga termasuk membersihkan diri dari segala penyakit hati seperti iri, dengki, hasad, dan penyakit hati lainnya. Hati yang bersih menandakan bahwa diri tersebut siap menerima segala keberkahan ilmu dari para guru.
Hal ini dilakukan semata-mata untuk memuliakan Alquran yang akan dipelajari. Menyiapkan penampilan yang sempurna serta hati yang bersih merupakan wasilah agar dibukakannya kemudahan dalam memahami Alquran.
Baca juga: 3 Cara Melestarikan Alam Menurut Ajaran Islam
Penyucian diri dari segala dosa sangat penting. Salah satu kisah populer yang dapat diambil hikmahnya yaitu kisah Imam Syafii yang mengadukan kualitas hafalannya kepada guru beliau Imam Waki' bin Jarrah:
وكيع سوء شكوت حفظي
فأرشدني ترك المعاصي
وأخبرني بأن العلم نور
ونور الله لا يهدى لعاصي
"Aku (Imam Syafii) mengadu kepada Imam Waki' tentang buruknya hafalan. Lalu beliau menasihatiku agar meninggalkan perbuatan maksiat. Karena sesungguhnya hafalan itu anugerah dari Allah Subhanahu wa ta'ala. Sedangkan Allah tidak memberikan anugerah hafalan kepada orang yang ahli maksiat."
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya