Share

Respirasi Adalah Faktor Utama Kelangsungan Mahkluk Hidup

Mohammad Adrianto S, Okezone · Minggu 26 September 2021 08:07 WIB
https: img.okezone.com content 2021 09 24 624 2476206 respirasi-adalah-faktor-utama-kelangsungan-mahkluk-hidup-ogTDDEmLCn.jpg Respirasi adalah faktor utama kehidupan. (Foto: Freepik)

JAKARTA - Respirasi adalah salah satu faktor utama untuk kelangsungan hidup. Oleh karena itu, mengenal respirasi mulai dari jenis beserta organnya merupakan sesuatu yang penting.

Mengutip dari Kemendikbud, respirasi adalah proses pertukaran gas yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup.

Baca juga: Tragedi Trisakti: Sejarah, Latar Belakang dan Kronologinya


Baca juga: Did You Know: Langit Indah Berwarna Ungu Ternyata Simpan Ancaman Bahaya!

Apa saja yang harus dipelajari mengenai respirasi? Ikuti penjelasan berikut.

Jenis-Jenis Respirasi

Setidaknya ada 4 jenis respirasi yang dilakukan oleh manusia, yaitu bernafas, respirasi eksternal, respirasi internal, dan juga respirasi seluler.

(1) Bernapas atau ventilasi paru-paru, merupakan proses menghirup udara (inhalasi) dan mengembuskan udara (ekhalasi) yang melibatkan pertukaran

udara antara atmosfer dengan alveolus paru-paru.

(2) Respirasi eksternal, merupakan pertukaran gas-gas antara alveolus paru-paru dengan darah di dalam pembuluh kapiler paru-paru. Pada proses tersebut darah dalam pembuluh kapiler mengikat O2

dari alveolus dan melepaskan CO2 menuju alveolus.

(3) Respirasi internal, merupakan

pertukaran gas-gas antara darah di dalam pembuluh kapiler jaringan tubuh dengan sel-sel atau jaringan tubuh. Pada proses tersebut darah melepaskan O2 dan mengikat CO2.

(4) Respirasi seluler. Di dalam sel tubuh, O2 digunakan untuk reaksi metabolisme tubuh, selama proses ini dihasilkan energi berupa ATP dan sisa metabolisme berupa CO2. Proses yang terjadi di dalam sel tersebut disebut dengan

Adapun organ-organ manusia yang perlu diketahui perannya dalam respirasi, yaitu:

a) Hidung

Hidung merupakan organ pernapasan yang langsung berhubungan dengan udara luar. Hidung dilengkapi dengan rambut-rambut hidung, selaput lendir, dan konka. Rambut-rambut hidung berfungsi untuk

menyaring partikel debu atau kotoran yang masuk bersama udara.

Selaput lendir sebagai perangkap benda asing yang masuk terhirup saat bernapas, misalnya debu, virus, dan bakteri. Konka mempunyai banyak kapiler darah, berfungsi menyamakan suhu udara yang terhirup dari luar dengan suhu tubuh atau menghangatkan udara yang masuk ke paru-paru.

b) Faring

Faring merupakan organ pernapasan yang terletak di belakang (posterior) rongga hidung hingga rongga mulut dan di atas laring (superior). Dinding faring, tersusun atas otot rangka yang dilapisi oleh membran mukosa.

Kontraksi dari otot rangka tersebut membantu dalam proses menelan makanan. Faring berfungsi sebagai jalur masuk udara dan makanan, ruang resonansi suara, serta

tempat tonsil yang berpartisipasi pada reaksi kekebalan tubuh dalam melawan benda asing.

c) Laring

Laring atau ruang suara merupakan organ pernapasan yang menghubungkan faring dengan trakea. Di dalam laring terdapat

epiglotis dan pita suara.

Epiglotis berupa katup tulang rawan yang berbentuk seperti daun dilapisi oleh sel-sel epitel, berfungsi untuk menutup laring sewaktu menelan makanan atau minuman.

Apabila ada partikel kecil seperti debu, asap, makanan, atau minuman yang masuk ke dalam laring akan terjadi refleks batuk, yang berfungsi untuk mengeluarkan partikel tersebut dari laring.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

d) Trakea

Udara yang telah masuk ke laring selanjutnya masuk ke trakea (batang tenggorokan). Trakea adalah saluran yang menghubungkan laring dengan bronkus.

Trakea memiliki panjang sekitar 10-12 cm

dengan lebar 2 cm. Dindingnya tersusun dari cincin-cincin tulang rawan dan selaput lendir yang terdiri atas jaringan epitelium bersilia, yang berfungsi silia untuk menyaring benda-benda asing yang masuk ke dalam saluran pernapasan.

e) Bronkus

Pada bagian paling dasar dari trakea, trakea bercabang menjadi 2. Percabangan trakea tersebut disebut dengan bronkus, masing-masing bronkus memasuki paru-paru kanan dan paru-paru kiri.

Struktur bronkus hampir sama dengan trakea, tetapi lebih sempit. Bentuk tulang rawan bronkus tidak teratur, tetapi berselang-seling dengan otot polos.

f) Bronkiolus

Di dalam paru-paru bronkus bercabang-cabang lagi. Bronkiolus

merupakan cabang-cabang kecil dari bronkus, dimana ujung-ujung bronkiolus terdapat gelembung-gelembung yang sangat kecil dan berdinding tipis disebut alveolus (jamak = alveoli).

g) Paru-Paru

Paru-paru merupakan alat pernapasan utama. Paru-paru terbagi menjadi dua bagian, yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri (pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus.

Paru-paru dibungkus oleh selaput rangkap 2 yang disebut pleura. Pleura berupa kantung tertutup yang berisi cairan limfa.

Pleura berfungsi melindungi paru-paru dari gesekan saat mengembang dan mengempis. Di dalam paru-paru terdapat bagian yang berperan dalam pertukaran gas oksigen dan gas karbon dioksida yaitu alveolus.

h) Alveolus

Dinding alveolus tersusun atas satu lapis

jaringan epitel pipih. Struktur yang demikian memudahkan molekul-molekul gas melaluinya.

Dinding alveolus berbatasan dengan pembuluh kapiler darah, sehingga gas-gas dalam alveolus dapat dengan mudah mengalami pertukaran dengan gas-gas yang ada di dalam darah. Adanya gelembung-gelembung alveolus memungkinkan pertambahan luas permukaan untuk proses pertukaran gas.

Luas permukaan alveolus 100 kali luas permukaan tubuh manusia. Besarnya luas permukaan seluruh alveolus dalam paru-paru menyebabkan penyerapan oksigen lebih efisien.

1
2

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini