JAKARTA - Holding Ultra Mikro (UMi) membuat aset PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk semakin besar. Ditambah lagi pasca-rights issue bernominal jumbo yang dilakukan.
Menurut Analis Pasar Modal Lucky Bayu Purnomo, hadirnya Holding UMi dalam lini bisnis akan meningkatkan konsolidasi nilai buku, sekaligus potensi mendorong kinerja yang lebih baik ke depan. Pasalnya, Holding UMi adalah sumber pertumbuhan bisnis baru bagi perseroan.
Menurutnya, peningkatan nilai aset menjadi sisi paling nampak ketika Holding UMi rampung terbentuk dan beroperasi.
Baca Juga: RUPSLB BRI Tak Bahas Ari Kuncoro, Posisi Wakomut Masih Kosong
"Kalau konsolidasi pasti adalah peningkatan nilai aset yang paling terlihat. Tahun depan, BRI (akan kembali bisa merebut posisi aset nomor satu). Pun pada perhitungan kuartal ini akan mulai terlihat (peningkatannya)," katanya, Minggu (27/9/2021).
Sebagai gambaran, pertumbuhan aset BRI tahun ini sedikit tertahan akibat pembentukan Bank Syariah Indonesia Tbk. Di mana Bank BRIsyariah yang merupakan perusahaan anak BRI dimerger bersama Bank Syariah Mandiri serta Bank BNI Syariah menjadi PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mendapat limpahan aset karena menjadi pemegang saham pengendali BSI. Saat ini aset konsolidasi BRI tercatat Rp1.450,9 triliun, sedangkan Bank Mandiri Rp1.580,5 triliun.
Baca Juga: Sah! RUPSLB BRI Setujui Rights Issue untuk Holding BUMN Ultra Mikro
Adapun, aset PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM paruh pertama tahun ini mencapai Rp105,9 triliun. Pada akhir tahun, aset semua anggota holding diperkirakan masih akan naik seiring dengan peningkatan pembiayaan, penghimpunan dana, dan pertumbuhan laba.
Melalui holding, Lucky berpendapat BRI akan mampu menggarap lebih banyak nasabah potensial unbankable untuk memperbesar basis bisnisnya.
"Dengan kemampuan digital dan bank digital yang dimiliki saat ini, bank BRI bisa menjadi sangat besar dan raksasa ke depan," imbuhnya.
Kendati demikian, dia memperkirakan ekspansi kinerja tahun ini masih tetap akan mempertimbangkan upaya relaksasi restrukturisasi kredit dan pembiayaan. Sebabnya, kondisi ekonomi masih sulit keluar dari krisis karena pandemi.
"Jadi memang holding juga membutuhkan waktu. Tapi ini akan sangat bagus untuk kinerja jangka menengah dan panjang," imbuhnya.
Rights Issue Terbesar
Terpisah, pengamat Pasar Modal Asosiasi Analis Efek Indonesia Reza Priyambada mengatakan rights issue BRI menjadi yang terbesar di Tanah Air. Kepentingannya pun sudah sangat jelas, yaitu untuk memperkuat bisnis perseroan ke depan.
Sehingga wajar jika BRI akan kembali menjadi bank terbesar di Tanah Air karena asetnya yang luar biasa. Hal itu didukung pula dengan kinerja yang maksimal karena bank Himbara tersebut adalah bank dengan jaringan terluas di Nusantara.
"Angka ini sudah sangat besar dari Bukalapak yang sebelumnya menghimpun Rp21,9 triliun," katanya. Terlebih emiten bank UMKM ini masih mendapat sentimen positif. Pelaku pasar masih banyak berharap rights issue ini memberi dampak positif pada konsolidasi BBRI bersama Pegadaian dan PNM agar mereka bisa melakukan manuver lebih ekspansif," jelasnya.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya